jpnn.com - LONDON – Jihadi John kembali beraksi. Algojo Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) itu muncul dalam video anyar yang mereka unggah Sabtu petang (13/9). Video berdurasi 2 menit 27 detik tersebut langsung dihapus dari YouTube beberapa menit setelahnya.
Dalam video itu, Jihadi John menunjukkan aksi bengisnya. Dia memenggal kepala tawanannya. Kali ini korbannya adalah relawan asal Inggris, David Cawthorne Haines.
BACA JUGA: Sekeluarga Tangkap Buaya Sepanjang 4,5 Meter
’’Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menangkap para pembunuh ini dan memastikan mereka diadili, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan,’’ tulis Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron menanggapi video pemenggalan Haines tersebut. ’’ISIS bukanlah muslim, mereka adalah monster,’’ tambahnya.
Minggu (14/9) Cameron juga langsung mengadakan rapat darurat dengan komite tanggap darurat Cobra. Pertemuan itu dihadiri para petinggi militer dan keamanan, kementerian luar negeri, serta kementerian dalam negeri. Cameron akan memutuskan tindakan yang mereka tempuh setelah pemenggalan tersebut. Pemerintah Inggris kini juga menyelidiki keaslian video itu.
BACA JUGA: Efek Skotlandia, Catalunya Tuntut Referendum
Agency for Technical Cooperation and Development (ACTED) yang merupakan lembaga tempat Haines bekerja mengungkapkan, bapak dua anak tersebut diculik Maret 2013 saat menjadi relawan untuk pengungsi di Syria. Sebelum bekerja dengan ACTED, Haines sempat menjadi sukarelawan di Balkans, Afrika, dan beberapa negara di Timur Tengah.
Awal bulan lalu, Haines sempat muncul dalam video pemenggalan jurnalis Amerika Serikat (AS), Steven Sotloff. Mungkin video pemenggalan Haines dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan Sotloff.
BACA JUGA: Menanti Hasil Referendum Skotlandia
Beberapa jam sebelum video terbaru itu diunggah, keluarga Haines memohon kepada petinggi ISIS agar dia diampuni. Sayangnya, permohonan tersebut hanya dianggap angin lalu. ’’Tindakan barbar ini tidak bisa dibiarkan tanpa dihukum,’’ tegas ACTED.
Video sadis yang diunggah ISIS kali ini diberi label A Message to The Allies of America (sebuah pesan pada para sekutu Amerika, Red). Di awal video ditunjukkan berita-berita kebijakan luar negeri yang diambil David Cameron atas ISIS. Disusul munculnya sosok Jihadi John bersama Haines.
Sama seperti korban-korban sebelumnya, Haines mengenakan baju oranye dan berada di tengah gurun. Haines kemudian tampak membaca teks di depannya. ’’Nama Saya David Cawthorne Haines. Saya ingin mengumumkan bahwa Anda, David Cameron, bertanggung jawab sepenuhnya atas eksekusi saya. Anda secara sukarela berkoalisi dengan AS melawan ISIS sama seperti PM terdahulu, Tony Blair,’’ ujar Haines.
Jihadi John, lelaki beraksen Inggris tersebut, menegaskan, pemenggalan itu adalah balasan atas kebijakan Inggris yang mempersenjatai peshmerga Kurdi di Iraq untuk melawan ISIS. Bantuan persenjataan dan serangan udara dari AS dan Inggris akhirnya membuat bendungan Haditha berhasil direbut kembali. Pria yang kini menjadi buron internasional itu menambahkan bahwa korban lain akan berjatuhan jika Inggris tidak mengubah kebijakannya.
Video tersebut selanjutnya menyorot sesosok mayat yang sangat mungkin adalah Haines. Tawanan lain yang merupakan warga Inggris juga disorot dalam video itu. Dia bakal menjadi korban selanjutnya.
Terpisah, Presiden AS Barack Obama mengungkapkan, negaranya mengutuk tindakan pembunuhan terhadap Haines sekaligus ikut berduka cita. ’’Kami akan bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mengadili para pelaku kejahatan (ISIS) serta menghancurkan ancaman mereka pada negara kami dan dunia,’’ ujarnya. (AFP/Reuters/BBC/Daily Mail/sha/c15/c19/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PM Inggris Bersumpah Seret Pemenggal Kepala Warganya
Redaktur : Tim Redaksi