jpnn.com, LUMAJANG - Djuarni (63) warga Kelurahan Citrodiwangsan, Kota Lumajang, akhirnya bisa tersenyum lega.
Setelah 27 tahun lamanya menunggu, dia akhirnya menunaikan ibadah haji tahun ini.
BACA JUGA: Kisah Inspirasi Petugas Kebersihan Sutrisah Bermimpi Naik Haji
Djuarni yang sehari-hari berjualan ketan ini, bertekad untuk menunaikan ibadah haji, setelah ditinggalkan almarhum suaminya Abdul Manan, pada 1989 silam.
Tuntutan sebagai tulang punggung keluarga pun semakin berat dipikulnya, tapi tak mematahkan semangatnya untuk bekerja keras.
Dari hasil penjualannya, dia sisakan untuk ditabung di kantor pos setempat, untuk biaya haji.
"Dari nominal Rp 100 ribu, hingga Rp 150 ribu dalam dua minggu sekali secara rutin. Hingga terkumpul Rp 20 juta, dan diminta daftar ke BRI dan Kementerian Agama setempat," tutur Nenek Djuarni.
Bahkan, nenek Djuarni ini tak bilang ke anak-anaknya, jika dia selama ini menabung untuk pergi haji.
Dia baru bilang setelah diminta untuk mendaftarkan diri ke kantor Kementerian Agama setempat, oleh pihak bank.
Nenek Djuarni merupakan salah satu dari 715 calon jemaah haji Kabupaten Lumajang, yang akan diberangkatkan pada Senin mendatang.(end/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia