Alhamdulillah, Daerah Otonom Uighur Xinjiang Telah Terbebas dari Kemiskinan Absolut

Minggu, 15 November 2020 – 20:46 WIB
Muslim Uighur di Xinjiang. Foto: AFP

jpnn.com, URUMQI - Daerah Otonom Uighur Xinjiang, provinsi Tiongkok dengan mayoritas penduduk beragama Islam, mencetak prestasi bersejarah dengan berhasil keluar dari kemiskinan absolut.

Prestasi ini didapat setelah pemerintah regional setempat pada Sabtu (14/11) mengumumkan bahwa 10 wilayah miskin terakhir di Xinjiang telah terbebas dari kemiskinan tersebut.

BACA JUGA: Asosiasi Islam Xinjiang Ungkap Indahnya Kehidupan Beragama di Daerah Muslim Uighur

Semua dari 10 wilayah itu, termasuk Wilayah Shache, Wilayah Moyu, dan Wilayah Akto, bukan lagi wilayah miskin menurut standar resmi pemerintah Tiongkok.

Ke-10 wilayah itu terletak di Xinjiang selatan, tempat gurun terbesar Tiongkok berada. Sebelumnya, warga setempat, yang mayoritas adalah penganut Islam, memiliki akses terbatas untuk mendapatkan pendapatan yang stabil dan layanan publik akibat lingkungan alam yang keras dan infrastruktur yang buruk.

BACA JUGA: COVID-19 Kembali Menyerang Kampung Muslim Uighur, Kemenlu Tiongkok Keluarkan Surat

Pengumuman tersebut dibuat berdasarkan serangkaian evaluasi dari pemerintah lokal dan organisasi pihak ketiga yang sah, yang menemukan bahwa warga di 10 wilayah itu kini memiliki akses yang stabil untuk mendapatkan pendidikan dan perawatan kesehatan di antara layanan lainnya.

Chen Lei, pengawas di kantor pengentasan kemiskinan regional, mengatakan bahwa dengan pemberantasan kemiskinan di 10 wilayah ini berarti seluruh dari 32 wilayah miskin di Xinjiang dengan lebih dari 3,08 juta warga miskin terdaftar telah terangkat dari kemiskinan.

BACA JUGA: Amanat Kongres Partai Komunis, Tiongkok Ciptakan 2 Juta Lapangan Pekerjaan Baru di Daerah Muslim Uighur

Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah setempat mendedikasikan upaya untuk mendorong lapangan pekerjaan, pendidikan, serta layanan kesehatan guna memperbaiki kondisi warga, dengan lebih dari 70 persen anggaran fiskal dialokasikan untuk memastikan dan meningkatkan kesejahteraan warga.

Berkat upaya keras dari semua pihak, kemajuan besar pun tercapai di Xinjiang.

Dari 2014 hingga 2019, momentum ekonomi yang kuat didukung dengan tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan rata-rata sebesar 7,2 persen. Standar kehidupan warga setempat secara signifikan meningkat dengan pertumbuhan tahunan rata-rata 9,1 persen untuk pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income) per kapita warga.

Dengan lebih dari 25 juta orang dari berbagai kelompok etnis, pencapaian antikemiskinan di Xinjiang membawa Tiongkok satu langkah lebih dekat menuju targetnya untuk mengakhiri kemiskinan pada akhir 2020.

Dari 10 wilayah terakhir yang terbebas dari kemiskinan di Xinjiang, lima di antaranya berada di Prefektur Hotan. Di prefektur tersebut, luas kawasan oasis yang cocok untuk kelangsungan hidup manusia mencakup kurang dari 4 persen wilayahnya.

"Kini, kelima wilayah miskin yang tersisa di Hotan, 228 desa miskin, dan 76.900 warga, semuanya memenuhi kriteria keluar dari kemiskinan," tutur Yang Hua, Sekretaris Partai Komunis Tiongkok untuk kantor pengentasan kemiskinan Hotan.

"Hotan akan terus mengembangkan ciri khas dan industrinya yang menguntungkan guna memastikan warganya memiliki sumber pendapatan yang berkelanjutan dan stabil," kata Yang. (Xinhua/ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler