jpnn.com, URUMQI - Daerah Otonom Uighur Xinjiang di barat laut Tiongkok berhasil menciptakan sekitar 2 juta lapangan kerja baru bagi penduduknya selama periode 2014-2019.
Sejak Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-18 pada 2012 lalu, Xinjiang gencar menjalankan proyek-proyek ketenagakerjaan dan memperbanyak pelatihan vokasi, serta memperluas jalur dan kapasitas penyerapan tenaga kerja.
BACA JUGA: Tiongkok Sampaikan Kabar Baik soal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ada Terobosan
Menurut buku putih tentang ketenagakerjaan dan hak-hak buruh yang diterbitkan Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok baru-baru ini, selama periode 2014-2019, total warga yang memiliki pekerjaan di Xinjiang naik dari 11,35 juta menjadi 13,3 juta.
Semakin banyak pekerja dari desa yang dipekerjakan di wilayah perkotaan setelah menjalani pelatihan keterampilan.
BACA JUGA: Survei: 26 Persen Publik Percaya Hubungan Bisnis Indonesia-Tiongkok Bikin Komunisme Makin Subur
Kenaikan tahunan rata-rata penyerapan tenaga kerja di perkotaan mencapai lebih dari 471.200 orang, dengan 148.000 di Xinjiang selatan, mencakup 31,4 persen. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Jawab Tudingan Australia, Kedubes Tiongkok Bandingkan Jumlah Masjid di Xinjiang dengan Negara Islam
Redaktur & Reporter : Adil