jpnn.com - PEKANBARU - Apa yang ditunggu-tunggu itu akhirnya turun juga. Dalam kondisi kabut asap pekat, masyarakat Riau yang sudah mengap-mengap di tengah asap, akhirnya bisa merasakan nikmat karunia Tuhan, HUJAN! Hujan mulai dirasakan di kawasan Panam, Pekanbaru, sejak pukul 17.30 WIB. Hujan turun dengan intensitas lebat, disertai angin kencang dan petir.
"Alhamdulillah, akhirnya hujan turun juga," ujar karyawan Pekanbaru Pos Grup (Grup JPNN.com) yang berada di lantai enam gedung Graha Pena Riau.
BACA JUGA: Butuh Dana Lenyapkan Kabut Asap, Minta Pusat Kembalikan Uang Riau
Hujan kali ini memang tidak terduga. Sebelumnya dari ketinggian, wajah kota Pekanbaru bagai negeri di atas awan. Semuanya terlihat putih tertutupi kabut asap. Masyarakat pun ramai-ramai berinisiatif menggelar salat istisqa atau salat minta hujan.
Doa itupun dikabulkan. Hujan turun begitu deras. Hujan ternyata tidak hanya terjadi di Riau saja. Namun juga turun di Provinsi Sumatera Barat.
BACA JUGA: Gara-gara Kabut Asap Minta Merdeka, Ini Reaksi Danrem
"Hujan disertai angin kencang. Pohon dan baliho tumbang," ujar Pemred Padang TV (Grup JPNN.com), Vinna Melwanti melaporkan.
Hujan diharapkan bisa terus mengguyur Riau. Rabu pekan lalu, hujan juga sempat turun, namun setelahnya kabut asap malah makin bertambah pekat. Luasnya lahan gambut menjadi penyebabnya. Biasanya meski terkena hujan, api di lahan gambut masih tetap ada. Inilah yang membuat kerja tim pemadam menjadi lebih susah.
BACA JUGA: Wali Kota Pekanbaru: Kabut Asap Bukan Hanya di Riau
Turunnya hujan juga menjadi harapan Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman yang akrab disapa Andi. Bila sebelumnya Andi selalu optimis bisa mengatasi asap, namun kali ini orang pertama di Riau itu terlihat pasrah.
"Kalau hotspot bisa kita atasi. Tapi kalau asap kita tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya berharap hujan dan anginlah yang dapat menghilangkan asap di Riau ini," ujarnya pasrah.
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya mengungkapkan, segala daya upaya pemerintah saat ini sedang tercurah pada daerah-daerah yang terpapar asap. Terutama Riau yang merasakan dampak asap dari Sumsel dan Jambi.
"Sekarang sudah ada 20 pesawat untuk waterbombing dan cloud seedling. Saat ini sudah ditumpahkan 18 juta liter air di Riau dan 12 juta liter di Sumsel dan daerah lainnya," ungkap Siti.
Selain menjatuhkan air untuk memadamkan api, juga telah ditabur sekitar 120 ton garam di atas langit Riau dan 56 ton garam di atas langit Sumsel serta Jambi. Tujuannya untuk dilakukan modifikasi cuaca hujan buatan.
"Sudah ada pengerahan 1.051 anggota TNI di lapangan. Proses hukum pada pelaku pembakar lahan dan hutan, juga melalui hukum pidana. Pada korporasi, akan dicabut atau dibekukan izin operasionalnya," tegas Siti.
Meski memahami kemarahan masyarakat atas bencana asap, Siti berharap masyarakat tetap mendukung langkah-langkah pemerintah.
"Kita semua gemas. Marah. Tapi mari kita jaga kekompakan, harus bersama-sama kita jaga Riau. Saya terus mengikuti perihal asap ini, jam demi jam, hari demi hari," katanya.
"Saya juga berusaha bersama-sama para menteri terkait, mengikuti dan menjaga persoalan bencana asap ini. Khususnya pada Kapolri dan Panglima TNI untuk hal penegakan hukum," tutupnya.(afz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh! Kabut Asap Pekat seperti Ini, Riau Minta Merdeka
Redaktur : Tim Redaksi