Alhamdulillah... Jamaah Haji Kloter I Debarkasi Batam Tiba

Minggu, 04 Oktober 2015 – 03:45 WIB
Jamaah haji kelompok terbang (kloter) BTH-1 Debarkasi Batam tiba dengan selamat di Batam, Sabtu (3/10) siang kemarin.

jpnn.com - BATAM - Jamaah haji kelompok terbang (kloter) BTH-1 Debarkasi Batam akhirnya tiba dan mendarat dengan selamat di Batam, Sabtu (3/10) siang kemarin. Kloter BTH-1 tersebut berisi 437 orang yang terdiri dari jamaah dan petugas kloter.

"Alhamdulillah, kami diselamatkan dari bencana crane (roboh) di Masjidil Haram dan musibah (berdesakan) di Mina," ujar Ketua Kloter BTH-1, Rustam Effendi saat menyampaikan laporan di Asrama Haji Batamcenter, kemarin.

BACA JUGA: Asap Masih Ganggu Penerbangan Tujuan ke Pekanbaru dan Jambi

Ia jelaskan, ketika berangkat, kloter BTH-1 terbang dengan hanya mengangkut 420 calon jamaah haji (JCH) dan 5 orang petugas kloter sehingga saat itu total mengangkut 425 orang. Namun, ketika kembali ke tanah air, kloter ini juga mengangkut jamaah yang dulu asal kloter BTH-1 namun tak bisa diberangkatkan bersamaan lantaran saat itu terkendala akibat visa beberapa JCH belum keluar.

Saat itu, ada 24 JCH kloter BTH-1 yang tak bisa berangkat bersamaan ke tanah suci. Namun, kata Rustam, untuk penerbangan kembali kemarin, hanya ada penambahan sebanyak 13 orang yang pulang lebih awal (tanazul) sehingga jumlahnya menjadi 437 orang.

BACA JUGA: Ibu Hamil Terjungkal, Korban Tabrak Lari Pengguna Narkoba

"Seharusnya 438, tapi ada satu jamaah yakni Pak Nurdin asal Tanjungpinang wafat saat perjalanan dari Madinah menuju Makkah, tapi almarhum sudah dibadal (diganti) haji oleh pemerintah," jelas dia seperti dikutip dari Batam Pos (JPNN Group), Sabtu (3/10).

Sedangkan 11 orang jamaah haji lainnya, ia lanjutkan, belum dapat mengikuti tanazul dan akan kembali ke tanah air bersama dengan kloter gelombang dua.

BACA JUGA: PP GPII: Islam Yes, NKRI Yes!

Lebih lanjut, Rustam menjelaskan, kondisi di Arab Saudi jauh berbeda dengan di tanah air. Sehingga, para jamaah haji harus berjuang keras selama menjalankan ibadah haji di tanah suci.

"Selama kurang lebih 40 hari, TKHI (Tim Kesehatan Haji Indonesia) sudah merawat 1400 kali pengobatan," terangnya.

Ia juga berharap, para jamaah haji sekembali ke tanah air dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.

"Mengelola sumber daya manusia (SDM) yang berdaya guna, membawa amanah dan tanggungjawab yang lebih baik di masyarakat," kata dia.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam, Marwin Jamal mengatakan jamaah haji kloter BTH-1 dapat kembali ke tanah air tanpa halangan. Meskipun, ada beberapa jamaah yang pulang lebih awal dan tak mengikuti rangkaian ibadah tambahan seperti seharusnya.

"Iya, yang tanazul itu ibadah arbain-nya tidak mengerjakan, tapi tidak masalah," kata dia.

Sedangkan jamaah haji yang wafat, Marwin melanjutkan, hingga saat laporan itu dibuat jumlahnya sebanyak 31 orang dari seluruh kloter Embarkasi Batam. 

"Satu orang asal Kepri, 10 orang asal Riau, 5 orang asal Jambi, dan Kalimantan Barat 15 orang, terdiri dari 12 orang wafat akibat insiden Mina dan 3 orang wafat akibat sakit," jelas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kepri itu.

Namun, pada petang hari kemarin, ada tambahan rilis dari Daerah Kerja (Daker) Makkah yang menyebut korban Mina asal kloter BTH-14 bertambah dua orang. Sehingga, total hingga saat ini ada 33 jamaah haji Embarkasi Batam yang wafat.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Kepri, Agung Mulyana mengatakan menyambut baik kedatangan kembali para jamaah haji Embarkasi Batam ke tanah air. Agung berharap agar para jamaah haji dapat memaknai dari setiap rangkaian ibadah selama di Tanah Suci. Tak hanya pesan untuk meningkatkan kualitas keimanan diri, namun juga pesan yang terkandung untuk bekerja keras dan kerelaan berkorban. 

"Inilah yang harus jadi pembelajaran dan hikmah untuk diterapkan ketika kembali ke tengah-tengah masyarakat," kata dia. (rna)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh! Sapi Hendak Masuk ke Bank BRI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler