Alhamdulillah, Pembantai Pasutri Akhirnya Ditangkap di Palembang

Jumat, 15 April 2016 – 03:15 WIB
Ilustrasi. Foto: Pixabay

jpnn.com - BANDARLAMPUNG – Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandarlampung akhirnya berhasil membekuk Edo Pratama, 21, tersangka kasus pembunuhan pasutri yang terjadi Jumat (1/4) lalu.

“Tersangka ditangkap di Muaraenim, Sumatera Selatan, Senin (11/4). Selama buron, pemuda yang terbilang kerabat korban ini suka berpindah-pindah,” ujar Kapolresta Bandarlampung Kombes Hari Nugroho kepada Radar Lampung (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Majikan Tewas, Pembantu Babak Belur, Supir Dicurigai

Hari mengatakan usai membunuh H. Alim Sari, 60, dan Hartini, 63, istrinya Jumat (1/4) lalu, Edo kabur dan mampir ke rumah kakeknya di Waykanan. 

Di sana, ia mengambil pakaian dan diberi uang Rp 15 ribu. Dari sini, ia lari ke Metro. 

BACA JUGA: Ada Niat Jahat di Balik Penanganan Kasus JIS?

”Beberapa hari kemudian, tersangka kembali ke Waykanan. Kemudian ia menuju Prabumulih dan pindah ke Muaraenim,” kata Hari di Mapolresta Bandarlampung kemarin (12/4). 

Di Muaraenim, Edo bersembunyi di gubuk yang ada di perkebunan singkong milik warga. Lalu polisi mendapat informasi terkait keberadaannya. Ia pun ditangkap. 

BACA JUGA: Kejati Sebut Alat Bukti untuk Jerat Jessica Kurang Berkualitas

Menurut Hari, sebelum membunuh warga Jl. Yos Sudarso No. 41, Pidada, Panjang, Lampung, Edo tepergok hendak mencuri uang. Saat itu, korban terbangun. Lantaran panik, Edo menusuk korban dengan senjata tajam yang dibawanya. 

Saat itu korban sempat berteriak dan didengar oleh istrinya Hartini, 63, serta cucunya. Mereka melihat korban sudah tersungkur. Edo kemudian menusuk Hartini. 

”Hartini sempat memberikan perlawanan. Ia merebut pisau dan menusuk punggung Edo dua kali. Peristiwa itu disaksikan cucunya,” papar Hari.

Setelah kedua korbannya tidak berdaya, Edo kabur dan meninggalkan pisau di tempat kejadian perkara (TKP). Warga sempat membawa kedua korban ke rumah sakit. 

Nyawa pemilik usaha steam motor dan laundry Rama Jaya, tidak bisa diselamatkan. Sementara istrinya sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM). Namun beberapa hari kemudian, ia meninggal. 

Sementara Edo mengaku menyerang korban lantaran panik. Awalnya ia hanya berniat mencuri uang di rumah mantan majikannya itu.

Menurut Edo, ia pernah bekerja seminggu di tempat cucian motor milik korban. Ia mengaku kerap dimarahi korban. Lantaran tidak betah, ia memutuskan berhenti kerja. 

Namun ia masih sakit hati dan berniat mencuri uang korban. ”Saya tahu tempat penyimpanan uang karena melihat dia (korban, Red) sering menaruhnya disana,” sebut Edo. Sebelum beraksi, ia membeli pisau untuk jaga-jaga. (ozy/cw4/c1/ais/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepasang Tangan Ditemukan 15 Km dari TKP Mutilasi Perempuan Hamil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler