Alhamdulillah, Pilkada Surabaya Bakal Selamat

Selasa, 11 Agustus 2015 – 09:27 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - SURABAYA - Pemilihan wali kota (pilwali) Surabaya, tampaknya, bakal lolos dari penundaan. Penyelamatnya adalah dua pasangan calon yang hampir pasti menjadi penantang incumbent Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana. Dua pasangan calon itu adalah Rasiyo-Dhimam Abror dan Syamsul Arifin-Warsito. 

Perjodohan dua pasangan tersebut terbilang alot. Masing-masing punya persoalan tersendiri. Untuk pasangan Rasiyo-Abror yang diusung Partai Demokrat dan PAN, persoalan sempat muncul saat penentuan calon wali kota.

BACA JUGA: Di Depan Jokowi, Yusril Ingatkan Pemerintah Berani Ambil Terobosan

Rasiyo maupun Abror memiliki kelebihan masing-masing. Rasiyo pernah menjabat Sekdaprov yang merupakan jabatan tertinggi di pegawai negeri sipil lingkungan Pemprov Jatim. Dia juga memiliki kedekatan dengan kalangan pendidik. Maklum, sebelum menjabat Sekdaprov, Rasiyo adalah kepala Dinas Pendidikan Jatim. 

Di sisi lain, Abror sebelumnya maju sebagai calon wali kota meski akhirnya batal karena wakilnya, Haries Purwoko, mengundurkan diri setelah datang ke kantor KPU Surabaya.

BACA JUGA: Jokowi Ajak PBB Sukseskan Pilkada Serentak 2015

Persoalan tersebut dibahas pada rapat tertutup kemarin sore (10/8) di kantor DPD Partai Demokrat Jatim di Jalan Kertajaya. Pertemuan itu dihadiri Ketua DPD Partai Demokrat yang juga Gubernur Jatim Soekarwo, Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim Bonnie Laksamana, dan Plt Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Hartoyo. Rasiyo dan Abror hadir dalam pertemuan tersebut.

Abror menuturkan, pertemuan itu memang membicarakan secara khusus siapa yang menjadi calon wali kota dan calon wakil wali kota. Setelah pembicaraan panjang, dia pun diplot sebagai calon wakil wali kota. "Saya manut Pakde (sapaan akrab Soekarwo). Mau L-1 (wali kota, Red) atau L-2 (wakil wali kota, Red) saya siap," ungkap Abror setelah pertemuan singkat tersebut. 

BACA JUGA: Yusril Tegaskan PBB Tetap Jaga Idealisme

Selama enam bulan terakhir ini, Abror sudah menggalang kekuatan untuk meniti posisi sebagai pemimpin kota. Mulai menguatkan basis massa pendukung hingga relawan. "Bismillah kami siap," ucapnya, tegas. Dia juga menegaskan akan mendaftar ke KPU Surabaya bersama Rasiyo hari ini (11/8).

 Namun, penghobi sepak bola itu belum menentukan jam pendaftarannya. Yang jelas, tidak akan mepet dengan jam penutupan pukul 16.00. "Biar tidak terburu-buru," ungkapnya.

Kendati Abror telah blak-blakan, Plt Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Hartoyo ternyata belum mau buka-bukaan. Dia mengakui bahwa ada pembicaraan panjang terkait siapa yang akan menjadi wali kota dan wakilnya. "Memang Pak Rasiyo dan Pak Abror. Tapi, kami serahkan semuanya kepada DPP (dewan pimpinan pusat) Partai Demokrat,'' ujarnya.

Namun, dia memastikan berkolaborasi dengan PAN untuk bertarung dalam pilwali Surabaya. Gabungan dua partai itu punya total sepuluh kursi di DPRD Surabaya. Jumlah tersebut cukup untuk menjadi syarat minimal mengusung pasangan calon. 

Di tempat terpisah, Ketua DPD PAN Surabaya Surat mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan Demokrat. Hasil koordinasi terakhir itu memang memunculkan nama Rasiyo sebagai wali kota dan Abror sebagai wakil wali kota. 

"Ini baru saja teleponan dengan Pak Hartoyo. Pukul 17.30 tadi," ungkap Surat petang kemarin. Dia mengaku sedang berada di Kediri untuk menghadiri musyawarah wilayah PAN. 

Namun, Surat mengungkapkan bahwa hingga petang kemarin belum memegang surat rekomendasi DPP. Surat tersebut diperlukan untuk mendaftarkan Rasiyo-Abror ke KPU. 

Surat itu harus ditandatangani Ketua Umum Zulkifli Hasan dan Sekertaris Edi Suparno. Zulkifli sedang di Kediri kemarin, sedangkan Edi Suparno di Jakarta. "Samp­ai sore ini, rekomnya belum di tangan saya. Kalau ada perintah ambil, saya langsung berangkat," imbuh Surat.

Sementara itu, pasangan lain yang mencuat akhir-akhir ini adalah Syamsul Arifin-Warsito. Pasangan tersebut bakal diusung PKB, Hanura, dan Nasdem. Namun, hingga petang kemarin, pembicaraan tiga partai itu masih berlangsung cukup sengit.

 

Seperti diberitakan, hari ini adalah hari terakhir pendaftaran pasangan calon yang ingin maju dalam pilwali. Sejauh ini, hanya Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana yang maju dalam pilwali Surabaya. Pasangan tersebut didukung penuh oleh kekuatan PDIP dengan 15 kursi di DPRD Surabaya. Pasangan incumbent itu sempat membuat partai politik keder. (jun/c10/oni) 

 

(jun/c10/oni) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Parpol Enggan Usung Calon di Pilkada Harus Disanksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler