jpnn.com, MALANG - Ruas jalan tol Malang-Pandaan (Mapan), Jatim, yang digagas sejak 2005, akan segera terealisasi.
Bahkan pembangunan interchange atau simpang susun yang berada di Kelurahan Cemorokandang mulai digarap.
BACA JUGA: Daging Impor Marak, Pemotongan Sapi Menurun
Interchange merupakan persimpangan melingkar di jalan tol yang menghubungkan jalan utama dengan jalan akses yang terhubung dengan jalan non-tol di sekitarnya.
Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Malang, area di sekitar Jembatan Cemorokandang sudah mulai dipersiapkan untuk pembangunan.
BACA JUGA: Resmikan SMA TN Nala, Jokowi Bicara Bonus Demografi
Tepatnya area di sisi utara jembatan sepanjang sekitar 50 meter, dan di sisi selatan sepanjang 500 meter. Alat-alat berat tampak beroperasi meratakan tanah di lokasi tersebut.
Direktur Utama PT Karya Singasari Abadi (KSA) Mariyanto mengungkapkan bahwa proses persiapan lahan tersebut difokuskan di wilayah Kelurahan Cemorokandang.
BACA JUGA: Salat Jumat di Hutan, Prajurit TNI Kebanjiran Doa dari Netizens
”Proses land clearing sudah dimulai sejak 22 Mei lalu. Tahap awal ini persiapan untuk lahan interchange dengan panjang sekitar 550 meter,” ujar Mariyanto.
Untuk diketahui, PT KSA merupakan pelaksana pekerjaan land clearing dan tanah Tol Mapan seksi 4 Kabupaten Malang dan seksi 5 Kota Malang.
Mariyanto mengatakan, dalam tahap awal pengerjaan, pihaknya melakukam pembersihan area. Mulai dari perobohan bangunan terdampak, pemotongan pohon dan pembabatan tanaman, hingga perataan tanah.
Setelah usai, maka penimbunan lahan akan dilakukan dan dilanjutkan dengan proses pembuatan jalan itu sendiri.
”Nantinya untuk lebar jalan yang akan dibangun masing-masing sisi 13,6 meter. Jadi, secara keseluruhan dari batas jalan hingga bahu jalan lebarnya 27,2 meter,” ujar pria penghobi golf itu.
Alat-alat berat sendiri telah diturunkan sejak Jumat (2/6) lalu. Menurutnya, salah satu faktor yang berpengaruh dalam pengondisian lahan adalah cuaca.
Oleh karena itu, meski Ramadan, saat cuaca cerah pengerjaan dimaksimalkan mulai pukul 08.00 hingga 16.00.
”Selain itu kami akan segera menyiapkan jalur block culvert untuk sungai kecil yang melintas di lokasi interchange ini,” ujar pria asli Malang itu.
Selain itu, nantinya akan dibangun jembatan layang di titik persimpangan antara tol dan Jalan Raya Cemorokandang.
Hal tersebut dilakukan agar tidak memutus jalan yang merupakan salah satu akses penghubung antara Kota Malang dengan Kabupaten Malang itu.
Sementara, titik existingnya bakal terletak di Jalan Danau Jongge, kawasan terminal Madyopuro atau di selatan SMKN 6 Kota Malang dengan melewati kawasan Gang X Jalan Ki Ageng Gribig.
”Untuk sementara, lokasi ini akan menjadi titik terakhir tol yang tersambung dari Pandaan, hingga Surabaya. Nanti Malang-Surabaya jarak tempuhnya maksimal hanya 1,5 jam,” tegas Mariyanto.
Terpisah, Camat Kedungkandang Pent Haryoto membenarkan bahwa pembangunan Tol Mapan telah dimulai.
”Lahan di Kelurahan Cemorokandang sudah tuntas ganti untungnya, sudah clear sekitar dua tahun lalu. Untuk proses hukum lahan di Kelurahan Madyopuro tengah menunggu keputusan Mahkamah Agung,” ujar Pent.
Karena tol tersebut pada akhirnya akan dibangun, Pent juga terus mengimbau masyarakat untuk membantu pemerintah memperlancar pembangunannya.
”Itu kan proyek nasional, nanti dampaknya yang merasakan masyarakat se Kota Malang. Terus kami sosialisasi, saat ini juga sudah banyak warga yang ngajukan pencairan ganti untung ke BPN,” ungkap Pent.
Sementara itu, Wali Kota Malang Moch Anton mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung pemerintah pusat untuk merealisasikan pembangunan tol.
”Beberapa hari lalu saat Presiden Joko Widodo hadir di Kota Malang, kami sempat menyampaikan harapan percepatan revolusi transportasi. Baik itu tol, dan juga bandara,” ujar Anton.
Menurutnya, Presiden Jokowi telah menyampaikan bahwa ruas Tol Mapan menjadi satu di antara lima ruas tol yang bakal selesai dalam dua tahun ke depan atau pada 2018 mendatang.
Menurut data yang dihimpun koran ini, ruas tol Pandaan Malang memiliki panjang 38,688 kilometer dan terbagi dalam tiga bagian.
Bagian I Kabupaten Pasuruan sepanjang 16,613 kilometer, Bagian II Kabupaten Malang sepanjang 21,45 kilometer dan Bagian III Kota Malang sepanjang 0,625 kilometer.
Ruas Tol Mapan diperhitungkan memerlukan investasi Rp 5,97 triliun dengan biaya pembebasan lahan Rp 1,35 triliun.
Pembangunannya sendiri dibagi dalam lima seksi, yakni seksi 1 Pandaan, seksi 2 Purwodadi, seksi 3 Lawang, seksi 4 Pakis, dan seksi 5 Cemorokandang.
Rencananya, tol tersebut akan bersinggungan dengan Jalan Arteri Surabaya-Malang di kawasan Pandaan dan Purwosari.
Jumlah interchange jalan tol tersebut ada lima titik, yakni di Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Kecamatan Lawang, Pakis I dan Pakis II di Kabupaten Malang serta Madyoppuro, Kecamatan Kedungkandang.
”Setelah tol ini jadi, percepatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Malang Raya, terutama Kota Malang tentu akan sangat pesat,” tegasnya, seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group).
Sementara itu, salah seorang warga RT 7 RW 04 Kelurahan yang rumahnya tepat di sebelah area tol, Nur Asik mengatakan, pembebasan lahan sudah dilakukan sejak tahun lalu. Warga yang menempati lokasi pembebasan lahan pun sudah mengosongkan rumahnya sejak lama.
Totalnya, ada sekitar 10 rumah yang dikosongkan dalam tahap awal pembangunan tersebut. ”Memang tidak ada permasalahan di sini, dan warga banyak yang setuju,” katanya. (lil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Subhanallah, Prajurit TNI Salat Jumat di Hutan Banjir Pujian
Redaktur & Reporter : Soetomo