jpnn.com, JAKARTA - Setelah Melalui Rapat Marathon Senin-Rabu (4-6/5), Komisi XI DPR RI dan Menteri Keuangan serta Gubernur Bank Indonesia bersama Ketua Dewan Komisioner OJK, menyepakati skema dan besar stimulus kredit UMKM.
"Pada Program Stimulus Pemerintah senilai Rp 405,1 triliun, belum menjelaskan program untuk membantu UMKM, karena itu kami mengusulkan agar pemerintah menyiapkan stimulus bagi UMKM," ujar anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Gerindra Kamrussamad dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (6/5).
BACA JUGA: Kamrussamad Nilai Usulan KADIN Paket Stimulus Rp 1.600 T Mengada-ada
Stimulus tersebut, lanjut Kamrusamad, mencakup pinjaman kredit di bawah 500 juta baik melalui koperasi, BPR, LPDB, Pegadaian, Pinjaman Online, Perusahaan Pembiayaan maupun melalui Perbankan dengan skema KUR serta sektor informal seperti pedagang sayuran, pedagang buah lokal serta pedagang ikan, penjual bakso, warteg, pedagang kaki lima (PKL) yang terdampak pandemi.
Sektor UMKM dan sektor informal ini sangat besar perannya dalam menggerakkan sektor riil dan menyerap tenaga kerja sangat besar dari 137 juta tenaga kerja produktif menurut Data terbaru BPS (April 2020), membuat konsumsi wilayah Jabotabeka dan Pulau Jawa menurun karena sektor tersebut sebagian besar berhenti bekerja akibat Covid-19 dan penerapan PSBB.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Berharap UMKM Dapat Diselamatkan dari Kehancuran
Apabila stimulus itu dilaksanakan, tambah Kamrussamad, maka akan sangat banyak yang menerima manfaat, antara lain KUR memiliki jumlah debitur 8,33 juta orang, Ultra Mikro sebanyak 1 juta orang debitur, Pegadaian 10,6 juta debitur, dan Mekaar 6,08 debitur.
Kemudian, LPDB membawahi 30,1 juta debitur, UMKM online 3,7 juta debitur, Koperasi Penyalur Ultra Mikro 1,7 juta debitur, Lembaga Pengelolaan Modal usaha sektor perikanan dan kelautan 16,8 juta debitur serta Pinjaman Petani sebanyak 5,5 juta debitur.
BACA JUGA: Ada Kabar Baik Buat Ibu Hamil hingga Tenaga Medis di Kota Bogor
"Itulah sektor-sektor yang harus diprioritaskan pemerintah," tegas Anggota DPR Dapil DKI Jakarta itu.
Nilai stimulus diperkirakan untuk subsidi pembayaran bunga senilai Rp 34,15 triliun dan Penundaan Pokok Pinjaman senilai Rp 285,09 triliun.
"Angka itu untuk menjangkau jumlah debitur penerima subsidi bunga mencapai 60,66 juta rekening pelaku UMKM dan Ultra Mikro. Dan total outstanding kredit penerima subsidi bunga mencapai Rp 1.601,75 triliun. Ini jalan keluar untuk menyelamatkan UMKM Indoensia," pungkasnya. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha