Alhamdulillah..Ada Kabar Bagus dari WHO soal Rokok

Rabu, 16 Maret 2016 – 13:14 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - PARIS - Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) punya kabar bagus. Dalam sebuah survei yang dirilis empat tahunan di 42 negara, muncul fakta jumlah remaja perokok turun. Terutama remaja putri.

Bisa jadi ini adalah indikasi semakin tingginya remaja yang peduli terhadap kesehatan. Zsuzsanna Jakab, direktur regional WHO Eropa, menyambut gembira hasil survei tersebut.

BACA JUGA: Membunuh 77 Orang, Masuk Ruang Sidang dengan Salam Nazi

"Kebiasaan baik yang berimbas pada perilaku sosial ini akan terus dibawa sampai masa dewasa dan seumur hidup mereka. Ini permulaan yang baik,’’ ungkap perempuan 65 tahun itu.

Dalam survei terbaru periode 2010-2014 tersebut, WHO melibatkan 40 negara di kawasan Eropa serta Kanada dan Israel. Di 42 negara itu, jumlah remaja 15 tahun yang kecanduan rokok turun. Dari sekitar 26 persen menjadi 22 persen. 

BACA JUGA: Google Peringati Hari Lahir Caroline Herschel

Padahal, rata-rata mereka mencoba rokok sejak usia 13 tahun. Sementara itu, untuk remaja putri, jumlahnya turun signifikan dari 22 persen menjadi 13 persen.

Selain rokok, WHO menyurvei konsumsi alkohol di kalangan remaja 42 negara tersebut. ’’Jumlahnya turun sekitar 10 persen,’’ terang Jakab. 

BACA JUGA: Angkatan Laut Indonesia – Thailand Kompak Wujudkan Misi Besar

Namun, khusus minuman keras, angka antara remaja putra dan putri tidak terpaut jauh. Tidak seperti rokok yang lebih banyak ditinggalkan remaja putri. Survei konsumsi minuman memabukkan itu melibatkan remaja mulai usia 11 tahun sampai 15 tahun. 

Hingga 2014 lalu, remaja putra di lima negara Eropa menempati ranking pertama penikmat nikotin belia. Yakni, remaja putra di Greenland, Lithuania, Estonia, Latvia, dan Republik Ceko. Sementara itu, angka perokok remaja terendah tercatat di Islandia, Albania, Kanada, Norwegia, dan Spanyol. "Di Eropa, sebanyak 16 persen penyebab kematian pada usia 30 tahun adalah rokok,’’ imbuh Jakab.

Terkait alkohol, remaja Bulgaria menempati posisi pertama konsumen minuman keras usia dini. Rata-rata, remaja putra dan putri di negara tersebut mulai mencicipi minuman beralkohol saat berusia 13 tahun. Sekitar 13 persen sampai 20 persen remaja di negara itu menenggak minuman keras sekali tiap pekan. Menginjak usia 15 tahun, persentasenya meningkat menjadi 17 sampai 32 persen.

Kendati jumlah remaja perokok atau alkoholik di 42 negara itu menurun, pemerintah tetap berusaha keras memerangi dua produk yang membuat kecanduan tersebut. Rokok, misalnya. Pemerintah Prancis, Irlandia, dan Inggris mulai mengurangi jumlah penjual rokok dan merancang aturan yang akan membuat seluruh kemasan bebas tulisan atau gambar alias polos. (afp/hep/c17/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AWAS! Kabarnya Banyak Dukun yang Menyantet Lewat Facebook


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler