Ali Afandi, Pahlawan yang Hijaukan Kampung Sumberjati

Jumat, 20 September 2019 – 17:38 WIB
Ali Afandi Ketua KTH Sumber Makmur (baju hijau). Foto : Elfany Kurniawan/JPNN

jpnn.com, LUMAJANG - Warga Desa Sumberjati, Kecamatan Tempeh, Lumajang, Jawa Timur pantas menyebut sosok Ali Afandi sebagai pahlawan kampung.

Karena berkat dari tekad dan kemauan Ali, kini perekonomian yang ada di kawasan tersebut lebih baik dari beberapa tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Mau Bibit Pohon Gratis dari KLHK? Cukup Tunjuk KTP

Ali Afandi merupakan Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Sumber Makmur. Dia telah menggeluti urusan perbenihan hutan sejak 2008 silam.

Selain bermanfaat bagi warga sekitar, Ali juga memiliki banyak prestasi di bidang perbenihan, bahkan hingga di tingkat nasional

BACA JUGA: Pesemaian Permanen Karangpring Jember Mampu Produksi 1,5 Juta Bibit Gratis

“Tahun 2014 kami mendapat juara dua nasional untuk lomba kebun bibit rakyat (KBR) yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” ujar Ali ketika ditemui beberapa waktu lalu.

Sebagai Ketua KTH Sumber Makmur, Ali memiliki sekitar 20 anak buah. Semuanya bekerja membantu usaha pesemain bibit kayu sengon.

Karena kepiawaiannya dalam urusan bibit, Ali bersama KTH-nya mendapat CSR dari perusahaan berupa bantuan bibit sengon gratis sebanyak 132 ribu bibit.

Bibit tersebut kemudian dibagikan secara gratis kepada masyarakat sekitar untuk ditanam dan hasil kayunya bisa dijual untuk meningkatkan perekonomian.

Masyarakat sekitar pun tak menyia-nyiakan hal tersebut. Tampak di sekitar perkampungan, ratusan pohon sengon berdiri tegak dan siap untuk dijual.

Menurut Ali yang merupakan keturunan Madura ini, kegiatan penanaman bibit sengon sangat menguntungkan. Selain perawatan yang tak ribet, pembeli kayu sengon pun selalu ada.

Hasilnya, kini kehidupan warga yang ada di Desa Sumberjati semakin membaik.

Ali menyebut dulunya perumahan di kampungnya hanya dibuat dari bambu. Namun, kini setelah warga memanfaatkan program KBR, hampir seluruh rumah sudah dibangun permanen dengan beton.

“Rumah di sini dulu enggak beraturan. Sekarang sudah lima meter dari jalan,” sambung Ali.

Selain itu, orang tua kini juga sudah mampu menyekolahkan anaknya hingga jenjang perkuliahan. “Dulu hanya sampai SD (sekolah dasar), yang SMP (sekolah menengah pertama) bisa dihitung jari,” imbuh Ali.

Salah satu tetangga Ali, Marsinah mengaku sangat senang. Karena tekad dan usaha yang dilakukan Ali, kini dirinya bersama belasan ibu rumah tangga lainnya mendapat pekerjaan tetap.

“Ya senang bisa bekerja, anak jadi bisa sekolah,” ujar Marsinah yang bekerja di pesemaian KTH Sumber Makmur.

Kerja Marsinah adalah memasukan benih ke dalam polybag untuk dibagikan ke masyarakat. Dalam sehari, Marsinah bisa mendapatkan uang Rp 50.000.

Sementara itu, Kepala Desa Sumberjati, Gendut mengakui sebelum ada kegiatan pesemaian benih yang dilakukan Ali, kehidupan di wilayahnya sangat terbelakang.

“Kini warga di sini sudah sejahtera, saya harap warga lain bisa mengambil ilmu dari Ali sehingga bisa berguna juga bagi orang lain,” kata Gendut. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler