jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyambut baik langkah Polri berhasil melumpuhkan dan menembak Mati Ali Kalora.
Dia merupakan Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
BACA JUGA: Dahsyat! Sahabat Ganjar Siap Tempur di 17 Negara Pada Pilpres 2024
Ali Kalora berhasil dilumpuhkan bersama seorang anggota MIT Jaka Ramadhan.
"Tugas ini tidak mudah karena butuh kehati-hatian dan kecermatan."
BACA JUGA: Peringatan dari Haji Lulung, Ada Sekelompok Orang Melakukan Propaganda
"Karena itu saya ingin menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada para anggota TNI-Polri yang masuk dalam Satgas Madago Raya dan Kapolda Sulteng."
"Karena berhasil menjalankan operasi ini dengan sangat baik," ujar Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (19/9).
BACA JUGA: Lihat Gayanya Jan Ethes Jalan Bersama Presiden Jokowi, Sudah Gede ya
Ali Kalora dan Jaka Ramadhan berhasil dikepung aparat dan akhirnya tewas dalam baku tembak pada operasi baku tembak oleh TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (18/9).
Dia mengatakan memburu bahkan berhasil menembak tewas pimpinan teroris bukan langkah yang mudah.
Semua itu dapat terlaksana berkat aparat yang tergabung dalam Operasi Satgas Madago Raya menjalankan tugasnya dengan sangat baik.
“Akhirnya salah satu pimpinan kelompok teroris MIT Ali Kalora yang dikenal kejam dan sadis berhasil dilumpuhkan serta ditembak mati setelah beberapa tahun lamanya menjadi daftar teroris yang paling dicari pihak kepolisian," ucapnya.
Sahroni mengatakan lumpuhnya pimpinan MIT itu diharapkan akan berdampak pada melemahnya organisasi tersebut sehingga tidak menjalankan aksi terornya kembali.
Dia meminta Polri-TNI untuk segera menangkap empat orang lain yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Jangan sampai MIT diberikan waktu membangun kembali organisasinya dan mempunyai pimpinan baru.
"Saat ini Satgas Madago Raya masih mengejar 4 DPO lain yang sempat kabur."
"Aparat Polri-TNI harus gerak cepat menangkap mereka."
"Jangan berikan celah atau waktu kepada organisasi teroris ini untuk membangun kembali organisasinya dan menghadirkan pemimpin baru," katanya.
Sebelumnya, kontak tembak kembali terjadi antara Satuan Tugas Madago Raya dan kelompok DPO teroris Poso, Sabtu (18/9).
Kontak tembak terjadi pada Sabtu (18/09) sekitar pukul 17.20 Wita di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Informasi yang diterima dalam kontak tembak tersebut menewaskan dua orang teroris Poso, salah satunya adalah pimpinan teroris Poso, yaitu Ali Ahmad alias Ali Kalora dan satu orang anggotanya Jaka Ramadhan.(Antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang