JAKARTA - Dicoret dari bursa calon gubernur (Cagub) Partai Golkar yang akan diusung pada pemilihan gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2013, Ali Mazi tidak gusar. Sebab, pencoretan itu tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
Melalui pesan pendeknya, mantan gubernur Sultra itu justru mengaku merasa tenang. Ia yakin, pencoretan itu telah menyalahi AD/ART yang telah ditetapkan pada Musyawarah Nasional (Munas) Golkar di Bali.
"Kalau saya paham betul, memahami, menguasai dan mengerti AD/ART Partai Golkar, karena pada saat Munas di Bali saya selaku ketua Komisi I yang membahas materi AD/ART Partai Golkar. Jadi karena yang membuat dan merumuskannya maka (saya) paham, karena itu sampai (sekarang) lebih tenang dibanding orang itu," kata Ali Mazi lewat Short Message Service (SMS) yang diterima JPNN di Jakarta, Sabtu (30/12).
Ali Mazi menilai pencoretan dirinya dari bursa cagub Golkar hanyalah sebuah taktik dari orang yang mencoretnya. Meskipun tidak menyebut orang yang dimaksud, Ia juga menuding bahwa aksi dari pencoretan itu karena di latarbelakangi oleh rasa tidak percaya diri.
"Soal pencoretan dari calon gubernur itu hanya taktik orang-orang yang tidak percaya diri lagi dan tidak memahami mekanisme Partai Golkar termasuk juga tidak memahami Partai Golkar AD/ART," ucapnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Golkar Sultra, Ridwan mencoret Ali Mazi sebagai bakal cagub yang bakal diusung oleh Partai Golkar. Antara Ridwan dengan Ali Mazi sendiri merupakan kader yang sama-sama bersaing memperebutkan pintu partai beringin.
Dengan pencoretan Ali Mazi sebagai bakal calon, otomatis tinggal dua bakal calon yang bersaing untuk memperebutkan pintu Golkar, yakni La Ode Ida yang juga wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Ridwan.
Alasan pencoretan Ali Mazi karena tidak membuat surat pernyataan keluar dari organisasi massa (ormas) Nasional Demokrat sampai batas akhir waktu yang ditetapkan. "Dengan tidak membuat surat pernyataan berarti dia (Ali Mazi) berada di luar keanggotaannya," kata Ridwan. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikotomi Sipil dan Militer Tak Pengaruhi Capres 2014
Redaktur : Tim Redaksi