JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo mengatakan, peluang calon presiden (capres) militer atau nonmiliter masih samaOleh karena itu, Partai Banteng Moncong Putih ini mengaku tak akan mendikotomikan militer dan nonmiliter untuk calon presiden (capres) 2014.
“Masih sama, 50:50
BACA JUGA: Golkar Klaim Khofifah Masuk Beringin
PDIP tidak akan pernah mendikotomikan hal tersebutBACA JUGA: PDIP Anggap Amandemen UUD Bukan Agenda Mendesak
Tak zamannya lagi ada dikotomi karena setiap warga negara memiliki hak yang sama," kata Tjahjo kepada INDOPOS (Group JPNN) usai menghadiri pelantikan dua anggota DPR RI Pergantian Antar-Waktu (PAW) dari Fraksi PDIP, Sayed dan Erwin Muslimin, di Gedung DPR RI, Jakarta, kemarinApakah PDIP membuka peluang bagi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai calon presiden dari PDIP" Tjahjo mengatakan, soal calon presiden 2014, sangat tergantung pada keputusan partai, termasuk untuk mengusung Prabowo Subianto
BACA JUGA: Nur Hidayat Sardini Daftar Calon Anggota KPU
“PDIP belum membicarakan sama sekali soal calon presidenAda saatnya dan semua bergantung pada keputusan partai,” ujarnyaSenada Tjahjo, Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional, Drajad Wibowo mengatakan soal calon presiden militer atau nonmiliter sudah tak relevan lagiSebab masyarakat tidak lagi melihat sipil atau militer
“Yang diperlukan adalah apakah calon presiden itu punya kredibilitas, kemampuanPAN tidak terpaku pada militer atau nonmiliter,” katanya
Sementara itu, Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego, menilai masih diminatinya capres dari kalangan militer didasari sikap masyarakat Indonesia yang masih melihat pemimpinnya mempunyai hubungan dengan peran dan sejarah tentara“Jadi yang sipil sungguhan itu belumKarena pemimpin kita masih dianggap punya hubungan dengan tentaraSehingga akan mewarnai peta konstalasi Pilpres 2014 mendatang,” ujar Indria.
Indria menjelaskan, masyarakat Indonesia cenderung memilih figur pemimpin dengan latar belakang militer lantaran dinilai memiliki faktor kepemimpinan yang kuatDi sisi lain, sambung Indria, capres militer juga dipandang tidak berafiliasi terhadap ideologi tertentu. ”Tentara juga tidak ideologis, sebab itu diterima masyarakat karena dianggap tentara berideologi Merah PutihLain dengan partai politik yang ideologinya bisa bermacam-macam,” katanya
Menurutnya, parpol kerap menggunakan ideologinya sebagai alat untuk mendeligitimasi kekuatan lawanTapi, tambah Indria, faktor disiplin yang tinggi biasa melekat dalam diri seorang berpotensi membuat capres militer unggul dari figur dengan latar belakang non militer.
”Rasanya peluang militer untuk menduduki kursi RI Idi Pilpres 2014 sangat besarPsikis mayoritas pemilih di Indonesia masih tertanam bahwa sosok militer itu cukup ideal dibanding pengusaha. Sedangkan untuk kursi Wakil Presiden bisa dikombinasi,” katanya(dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Ingatkan Dipo Alam Tak Main Ancam
Redaktur : Tim Redaksi