jpnn.com - JAKARTA - Mencuatnya informasi pertemuan tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Trimedya Pandjaitan dengan petinggi Polri di salah satu warung sate di Menteng, Jakarta Pusat disinyalir telah dipolitisasi untuk mengalihkan isu gerakan Babinsa TNI AD di Jakarta.
Pernyataan ini disamapikan politikus senior PDI Perjuangan, Pramono Anung Wibowo di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (9/6). Menurutnya, politisasi isu pertemuan itu sangat kental karena tak ada yang aneh dari pertemuan yang dilakukan di tempat umum itu.
BACA JUGA: IPW Sayangkan Pertemuan Kalemdikpol dengan Timses Jokowi
"Saya melihat ini dipolitisasi untuk mengalihkan isu Babinsa yang sudah jadi headline di berbagai media," kata Pramono.
Pramono memastikan pertemuan dilakukan terbuka seperti rumah makan tidak akan ada isu penting yang akan dibahas. Justru yang paling berbahaya menurut Pramono adalah jika pertemuan dilakukan tertutup.
BACA JUGA: Presiden Lantik Lukman Hakim Saifuddin jadi Menteri Agama
"Yang paling berbahaya itu pertemuan tertutup dan menggerakkan organ institusi dengan mendukung salah satu pihak. Apalagi ini hanya pertemuan, pasti tidak ada apa-apa," tandasnya.
Sebagaimana beredar informasi bahwa Anggota Komisi III DPR Trimedya Pandjaitan didampingi timses Jokowi-JK dan seorang pengusaha bertemu dengan petinggi Polri inisial BG di rumah makan Sate Khas Senayan, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/9). (Fat/jpnn)
BACA JUGA: KPK Periksa Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan: Kebersihan Bandara Harus Terus Dipelototi
Redaktur : Tim Redaksi