BACA JUGA: BBM Subsidi Habis, Pertamina Takut Nombok
Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah hingga akhir tahunMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah tidak bisa menahan laju capital inflow
BACA JUGA: 4 Pemenang WK Migas, Bonus US$4,2 Juta
Namun demikian, pemerintah akan tetap melakukan langkah-langkah antisipasi."Agar tidak terjadi bubble (penggelembungan), maka capital inflow harus didorong ke arah yang produktif
BACA JUGA: Pinjaman USD785 Juta dari IBRD Ditarik
Indonesia bisa mencontoh India dalam mengelola capital inflow dengan membuka obligasi khusus sektor infrastruktur,’’ kata Hatta.Menurutnya, capital inflow juga tidak perlu ditahan hanya faktor kekhawatiranNamun yang terpenting, bagaimana capital inflow ini bisa masuk ke dalam negeri khususnya ke sektor-sektor yang produktif.
‘’Beberapa negara memang melakukan policy respon terhadap capital inflowBrazil dan Thailand melakukan policy respon, tentu kita akan membicarakan policy respon kita terhadap capital inflow,’’ katanya.
Modal lewat capital inflow, lanjut Hatta, diharapkan tidak menumpuk di portofolioTapi harus bisa digunakan untuk modal pembangunan infrastrukturPemerintah juga tidak ingin capital inflow hanya menumpuk pada satu bidang saja sehingga terjadi ketimpangan secara ekonomi.
Pengamat ekonomi dari Indef, Aviliani, mengatakan, capital inflow ke beberapa negara di Asia termasuk Indonesia masih akan terjadi dalam beberapa tahun ke depanItu karena recovery ekonomi Amerika Serikat (AS) baru terjadi sekitar 7 tahun lagiSehingga mau tidak mau, capital (modal asing) akan berusaha mencari tempat yang menguntungkan.
‘’Masih ada kesempatan bagi pihak-pihak berwenang untuk mendorong aliran modal masuk ke sektor riil dan tidak hanya berputar-putar saja pada sektor finansial, baik itu di saham maupun obligasiKetika pemulihan ekonomi di AS sudah betul-betul terjadi, diharapkan modal yang masuk sudah masuk ke sektor riil sehingga tidak terjadi pelarian modal keluar atau capital outflow,’’ jelas Aviliani.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Diminta Hati-Hati Terbitkan SBN
Redaktur : Tim Redaksi