All England 2021: Menpora Kesal Banget Sampai Sebut Ganti Presiden BWF

Jumat, 19 Maret 2021 – 16:14 WIB
Menpora Zainudin Amali (kiri) menggelar jumpa pers dengan National Olympic Committee Raja Sapta Oktohari (kanan) di Kemenpora. Foto:Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia kecewa dengan sikap dari badan bulu tangkis dunia, BWF.

Menpora Zainudin Amali pun mendesak kepada National Olympic Committee (NOC) dan PP PBSI untuk menyuarakan adanya perubahan di BWF.

BACA JUGA: Buntut Tragedi All England 2021, NOC Indonesia Bakal Seret BWF ke Arbitrase Internasional

"Saya minta kepada NOC dan PBSI, suarakan agar ada reformasi di BWF. Kejadian ini bukan tanpa kesengajaan, tetapi ini ada kesengajaan," ungkapnya dalam jumpa pers, Jumat (19/3).

Pemerintah berani menegaskan hal itu karena sudah melakukan pembicaraan dengan tim Indonesia yang saat ini sedang dikarantina di Inggris.

BACA JUGA: Begini Jadinya All England 2021 Tanpa Timnas Indonesia

Ada unsur kesengajaan, agar Indonesia tak bersaing di ajang All England 2021.

Berlindung di balik aturan Covid-19 di Inggris, mereka pun menyingkirkan pebulu tangkis Indonesia, namun mereka yang sudah berinteraksi dan bermain lawan Indonesia, diperlakukan berbeda.

BACA JUGA: All England 2021: Sedihnya, Harus Jalan Kaki ke Hotel Setelah Dipaksa Mundur

"Jadi ini sengaja, untuk menyingkirkan Indonesia. Jangan sampai preseden buruk ini berulang karena kesalahan BWF yang tidak profesional dan masih asal-asalan," tuturnya.

Tim Indonesia pun merasakan ketidakadilan dalam perlakukan.

Misalnya, saat peserta dari negara lain dites swab PCR positif, kemudian selang beberapa jam disuruh tes sendiri, dan negatif hasilnya jadi bisa bermain.

Sementara, Indonesia berbeda, padahal sudah divaksinasi dua kali, kemudian saat berangkat dan mendarat di swab dan negatif seluruhnya.

Hanya, karena alasan ada penumpang yang satu pesawat dengan atlet Indonesia terkonfirmasi positif Covid-19, maka harus dikarantina dahulu semuanya yang satu pesawat.

Padahal, pemain Indonesia sudah bertanding, hasilnya bagus dan lolos ke babak berikutnya. Namun, mereka yang interaksi dengan Atlet Indonesia baik wasit, pemain ataupun panitia yang mendampingi, tak mendapatkan perlakukan yang sama dengan atlet Indonesia.

"Ganti presidennya BWF (Poul Erik Hoyer Larsen) atau apalah, karena Indonesia sudah dirugikan sekali di sini," tandas Amali. (dkk/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler