jpnn.com, BIRMINGHAM - Turnamen bulu tangkis tertua di dunia All England terancam tak digelar tahun depan.
Hal itu lantaran krisis finansial yang diderita Asosiasi Bulu Tangkis Inggris akibat pandemi COVID-19.
BACA JUGA: Jawara All England 2020, Praveen/Melati Diguyur Bonus Rp 450 Juta
Kepala eksekutif bulu tangkis Inggris Adrian Christy mengatakan kebijakan pemerintah yang melarang kehadiran penonton pada setiap kejuaraan olahraga hingga enam bulan ke depan, bisa membuat asosiasinya merugi jika tetap memaksa menggelar All England tahun depan.
“Setelah pengumuman terbaru dari pemerintah, kami melihat adanya kemungkinan jika YONEX All England 2021 tidak dapat digelar untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II,” ujar Christy dalam laman resmi All England Badminton, Selasa.
BACA JUGA: All England 2020: Salah Satu Impian Melati dari Kecil pun Terwujud
Padahal menurutnya, All England merupakan salah satu ajang olahraga dengan jumlah penggemar yang luar biasa.
Kurang lebih 31.000 penonton setiap tahunnya bisa memenuhi National Indoor Arena, Birmingham.
BACA JUGA: Asia Dituding jadi Biang Keladi Penundaan Piala Thomas & Uber 2020
Namun, situasi pandemi COVID-19 membuat penyelenggaraan All England 2019 harus digelar tanpa penonton. Praktis, penyelenggara harus kehilangan salah satu sumber pemasukan utama mereka.
Jika situasi COVID-19 belum mereda dan aturan larangan penonton masih berlaku hingga enam bulan ke depan, asosiasi bulu tangkis Inggris merasa tak sanggup jika harus kembali kehilangan pendapatan dari tiket pada kompetisi yang biasa diselenggarakan pada Maret itu.
“Kami telah mengalami kerugian pendapatan yang sangat besar. Kondisi ini membuat organisasi kami kesulitan.”
Dia pun meminta pemerintah untuk memberikan dukungan finansial sebesar 1 juta pound demi menyelamatkan turnamen All England dari pembatalan tahun depan.
“Prioritas utama adalah keberlanjutan bulu tangkis di Inggris, dan All England merupakan bagian utama dari perekomian kami,”
“Maka saya sekarang meminta pemerintah untuk memberikan dukungan finansial sebesar 1 juta pound untuk menyelematkan All England,” pungkasnya.
Apabila All England benar-benar batal digelar tahun depan, maka itu akan menjadi peristiwa bersejarah, menandai untuk pertama kalinya turnamen itu dibatalkan sejak Perang Dunia II.
All England yang sudah diadakan sejak 1899 itu pernah mengalami pembatalan dua kali saat Perang Dunia II. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Adek