jpnn.com - MALANG - Banyaknya perusahaan yang berminat merekrut lulusan dari Politeknik Negeri Malang (Polinema), tidak terlepas dari SDM lulusan yang berkualitas. Saat ini, ada sebanyak 164 perusahaan yang bermitra dengan kampus yang berada di Jalan Soekarno Hatta itu.
Vice President Human Capital Management, Garuda Maintance Facility (GMF), Asep Kurnia mengatakan, sejauh ini ada sekitar 70 lulusan Polinema yang bekerja di perusahaan yang bergerak di peralatan pesawat terbang. “Kami baru menjalin kerjasama dan MOU dengan Polinema sejak tahun 2012 lalu,” katanya.
BACA JUGA: Guru Inovatif untuk Siswa Kreatif
Sebelumnya, jelas Asep, jika perusahaannya masih merekrut lulusan SLTA. Dan bagi yang berhasil diterima di GMF masih di didik selama 18 bulan untuk mendapatkan sertifikat. Karena, lulusan SLTA masih perlu ada tambahan pendidikan tentang basicnya.
Beda halnya, kata dia, dengan lulusan D3 Polinema, yang hanya memerlukan waktu 9 bulan untuk masa pendidikannya. Apalagi, basic keilmuannya sesuai dengan kebutuhan di Perusahaan. “Standar Internasional memang harus mempekerjakan SDM lulusan D3, dan di Indonesia ada 6 Perguruan Tinggi (PT) yang bekerjasama dengan kami sejauh ini,”jelasnya kepada Malang Post (Grup JPNN.com).
BACA JUGA: Dana BOS-SM Naik, Dicairkan Mulai Januari
Pria ramah ini menyebut, pihaknya telah melakukan MOU dengan enam PT salah satunya Polinema dalam pengembangan dan penerapan silabus yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sebab, kedepan SDM tidak hanya diarahkan pada basic keilmuannya, tapi juga pada keahliannya masing-masing.
Selain itu, lulusan Polinema memiliki etos kerja yang bagus, disiplin baik, dan matang dalam sektor keilmuan. “Kami mulai melirik Polinema lantaran tingkat serapan ke dunia kerja sebelum lulus mencapai 75 persen. Perusahaan lain saja suka dan minat dengan Polinema, kenapa kami tidak,”paparnya.
BACA JUGA: Matrikulasi Jangan Bebani Siswa
Kendati begitu, selama ini lulusan Polinema dan lima PT lainnya masih lemah dalam bidang bahasa, terutama Bahasa Inggris. Padahal, 2015 nanti sudah masuk pada AFTA atau pasar bebas.
Program jangka panjang kedepan, dengan diikuti perkembangan teknologi dan pengembangan perusahaan, mulai 2015 hingga 2023 dapat merekrut 200-400 lulusan setiap tahunnya. Meskipun jumlahnya jauh dari kata kurang.
“Kalau kami mempersiapkan jauh-jauh hari, otomatis stok lulusan dan tenaga kerja kami terjamin. Dan hal ini mampu meningkatkan dan pengembangan perusahaan,”terangnya.
Sementara itu, Regional Learning Spesialist PT. Sumber Alfaria Trijaya, Ruli Iwansyah mengungkapkan, bahwa pihaknya sejak tahun 2012 telah menjalin kerjasama dan membuka kelas manajemen ritel. “Ada 23 mahasiswa yang mendapat beasiswa dari kami, dari jumlah pendaftar hampir 1000 orang. Dan saat ini sudah berjalan programnya, setiap mahasiswa mendapat biaya Rp 39 juta,”ungkapnya.
Pria asal Surabaya ini menuturkan, dengan dibukanya alfamart class di Polinema semakin memudahkan dalam perekrutan dan penyiapan tenaga kerja. Sehingga setelah lulus, mereka nanti akan langsung mengisi jabatan penting di PT. Alfaria seluruh Indonesia, salah satunya adalah kepala toko dengan masa kontrak sekitar 4 tahun.
Sementara, angkatan kedua ada sekitar 21 orang yang mendapat beasiswa dari PT. Alfaria. “Kami awalnya memang menjalin kerjasama dengan SMK PGRI 3, tapi lama kelamaan kami mencoba menjalin kerjasama dengan PT. Dalam rangka mempersiapkan lulusan yang berkualitas,”tutur dia.
Dipilihnya Polinema untuk jalin Alfamart class, lantaran serapan tenaga kerja dari PT ini sangat tinggi di Kota Malang, bahkan paling bagus gradenya.
Dia menambahkan, budaya kerja disiplin dan memiliki semangat untuk memajukan perusahaan, salah satu syarat dan ditemui di Polinema.
“Kalau kami melakukan perekrutan secara umum, masih perlu waktu mulai dari pelatihan dan workshop,”tambahnya. (mik/red/oci)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunjangan TNI Jadi Guru di Kawasan 3T Rp 1 Juta Per Bulan
Redaktur : Tim Redaksi