jpnn.com, YOGYAKARTA - Ketua Harian Pengurus Pusat KAGAMA, Budi Karya Sumadi mengajak seluruh Keluarga Alumni Universitas Gadajah Mada (KAGAMA) untuk bersama-sama bersinergi demi kejayaan negari.
Salah satunya dengan ikut memberantas korupsi. Hal itu disampaikan saat Budi pidato di Rapat Kerja Nasional KAGAMA, Sabtu (16/12).
BACA JUGA: BNPB Bangun Sistem Peringatan Dini Longsor di 24 Lokasi
Budi yang juga Menteri Perhubungan ini mengatakan rakernas tersebut adalah tradisi untuk konsolidasi pikiran, cita-cita, dan juga harapan agar KAGAMA tetap solid, lebih efektif dan lebih berdayaguna bagi almamater, bagi bangsa, bagi masyarakat, dan bagi sesama alumni.
Ada beberapa poin yang disampaikan dalam sambutan Budi itu.
BACA JUGA: Tingkatkan Hasil Inovasi, RNI Gandeng UGM
Pertama adalah soal bencana yang melanda beberap wilayah Indonesia, seperti gunung meletus, banjir dan tanah longsor.
“Kita sebagai komunitas juga punya program kecil KAGAMA PEDULI. Mereka sudah bergerak, kita tidak tinggal diam, kita membantu walaupun ala kadar sesuai kemampuan. Tapi ini sebagai pertanda kepedulian kita. Bahkan, dalam seminggu terakhir ini kita menyaksikan, dan bahkan terlibat, dalam untuk solidaritas kepada saudara-saudara kita Bangsa Palestina! Dan kerja-kerja solidaritas untuk Orang-orang Rohingya,” kata Budi.
Budijuga mengimbau kepada seluruh Anggota KAGAMA untuk bisa menerima perbedaan karena sebentar lagi akan ada Pilkada serentak 2018. Tentu anggota KAGAMA harus menjadi perekat persaudaraan dan persatuan.
“Kepada KAGAMA, saya imbau harus menerima perbedaan pilihan politik, kontestasi elektoral, sebagai keniscayaan. Kita harus jaga keniscayaan ini, dan buktikan pada masyarakat dan bangsa ini, kita sebagai anggota Kagama di manapun berada tetap, dan harus, menjadi perekat persaudaraan dan persatuan,” ujarnya.
KAGAMA juga harus bisa menunjukan kepelopran dalam menghadapi persoalan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan ketimpangan.
Semua itu adalah masalah bersama. “Saya berharap Kagama tetap dan akan selalu menunjukkan kepeloporan, baik dalam menguatkan dan mengefekifkan peran negara, pemerintah, maupun dalam memperkuat solidaritas sosial, menggiatkan gotong royong dan mempromosikan kepatuhan, atau compliance, pada aturan dan tatanan yang sama-sama kita bangun,” paparnya.
Budi Karya juga mengatakan problem utama bangsa ini adalah korupsi. KAGAMA harus menjadi terdepan dalam menjaga bangsa ini dari kebangkrutan akibat korupsi. Banyak bangsa menjadi miskin karena prilaku koruptif.
“Ayo kita dukung upaya-upaya memberantas korupsi. Kagama-kagama Old dan Kagama Now harus menjaga republik ini dengan tidak mau terlibat dalam pusaran korupsi. Kita semua, yang old dan yang zaman now harus terkibat dalam membangun aneka sistem yang mencegah korupsi,” tegasnya. (rmo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia