jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Amaliah Sobli menghadiri acara Green South Alliance – Energy Transition Convening di Jakarta pada Kamis (28/11/2024) lalu.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh menteri, pejabat, dan anggota parlemen dari berbagai negara Asia, termasuk India, Nepal, Sri Lanka, Bhutan, dan Bangladesh.
BACA JUGA: Ada Opsi Gubernur Dipilih di DPRD, Cuma Butuh 1 Kotak Suara
Dalam forum tersebut, para peserta membahas tantangan akses energi, keberlanjutan, dan infrastruktur yang terbatas, yang relevan bagi banyak negara berkembang.
"Acara ini juga membuka peluang untuk pengembangan teknologi lokal dan pembiayaan inovatif dalam sektor energi terbarukan, " kata Amalia melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (29/11/2024).
BACA JUGA: Dilaporkan ke MKD, Anggota DPR Penyebar Isu Cawe-Cawe Parcok Harus Buktikan Ucapannya
Amaliah Sobli menekankan pentingnya memanfaatkan potensi energi terbarukan lokal di Indonesia. Ia menyoroti Sumatera Selatan sebagai contoh, yang memiliki potensi besar dalam biomassa dan biogas dari industri kelapa sawit dan karet.
Menurut data, Sumatera Selatan memiliki luas area perkebunan kelapa sawit mencapai 1.543.833 hektar pada tahun 2020, yang menghasilkan limbah biomassa signifikan yang dapat diolah menjadi sumber energi terbarukan.
“Kita harus fokus pada potensi lokal dalam pengembangan energi terbarukan. Sumatera Selatan, misalnya, memiliki sumber daya biomassa dan biogas yang melimpah dari industri kelapa sawit dan karet, yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi secara berkelanjutan,” ujar Amaliah.
Pernyataan ini sejalan dengan upaya Indonesia dalam mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050, sebagaimana tertuang dalam Rencana Umum Energi Nasional.
"Pengembangan energi terbarukan dari sumber daya lokal diharapkan dapat mempercepat transisi energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, " katanya.
Acara Green South Alliance – Energy Transition Convening menjadi platform penting bagi negara-negara Asia untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam menghadapi tantangan energi, serta mendorong kolaborasi regional dalam pengembangan energi terbarukan yang berkelanjutan.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari