jpnn.com, JAKARTA - Aktris cantik Amanda Rawles tak menganggap bila perjodohan adalah sebuah paksaan.
Meski terkesan dipaksakan, bagi Amanda Rawles, perjodohan bukan lah sesuatu yang buruk.
BACA JUGA: Momo Geisha Bongkar Masa Lalu
“Mungkin karena kalimat perjodohan sendiri itu (dianggap-red) kayak paksaan,” ungkap Amanda Rawles saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Baca juga: Takut Terjerat Narkoba, Amanda Rawles Selektif Pilih Teman
BACA JUGA: Ayu Ting Ting Lebih Suka Disuntik
Dara 17 tahun ini mencotohkan sebuah perjodohan di mana orang tua saling mengenalkan anak-anaknya.
“Perjodohan itu yang dimaksud adalah ‘aku punya temen dan dia punya anak nih, mau enggak kamu (mengenal dia-red),’ jadi lebih ke suggest,” ungkapnya.
BACA JUGA: Amanda Rawles Bagikan Tutorial Make-up
Amanda merasa perjodohan di masa kini berbeda dengan puluhan tahun silam yang penuh paksaan.
“Aku setuju sih (perjodohan-red) karena orang tua ngasih pilihan yang terbaik tapi enggak dipaksa," ucapnya.
"Mungkin, kalau jaman dulu kesannya dipaksa. Mau enggak mau harus sama yang dijodohkan," sambungnya. (mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gagal Menikah, Amel Alvi Pilih Fokus Berkarier
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh