Amankah Magnolia untuk Ibu Hamil? Pakar Kesehatan Beri Penjelasan

Minggu, 07 April 2024 – 12:48 WIB
Bunga magnolia. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Bunga magnolia tidak hanya cantik dan memiliki aroma yang harum. Di Asia, bunga ini juga sebagai simbol beragam arti positif.

Selain itu, bunga ini memiliki beragam manfaat untuk medis dan juga perawatan kulit agar cantik dan cerah.

BACA JUGA: 3 Khasiat Mengonsumsi Buah Kering untuk Ibu Hamil yang Bikin Kaget

Ekstrak Magnolia terbukti memiliki kandungan yang bersifat regeneratif dalam melindungi kulit.

Manfaat yang didapat dari ekstrak bunga ini di antaranya mencerahkan kulit, antioksidan, anti-inflamasi, dan antibakteri.

BACA JUGA: 5 Jenis Buah Super yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil

Menurut dr. Yusfa Rasyid, Sp.OG, MARS, ekstrak bunga magnolia juga aman digunakan oleh ibu hamil untuk mengatasi masalah kulit, seperti stretch marks.

"Penggunaan bahan dasar alami untuk perawatan kulit itu, seperti magnolia, lidah buaya, minyak zaitun, alpukat, dan sebagainya lebih dianjurkan," ujar dr. Yusfa Rasyid, dalam keterangannya, Minggu (7/4).

BACA JUGA: 6 Makanan Super untuk Ibu Hamil


Pakar kesehatan dr. Yusfa Rasyid. Foto: dok. pribadi

Dokter Yusfa mengatakan bahwa bahan-bahan tersebut aman digunakan untuk ibu hamil dan tidak akan mengganggu perkembangan janin.

"Sebaiknya ibu hamil menggunakan produk perawatan kulit yang memang sudah terbukti aman dan menghindari kandungan yang berisiko mengganggu perkembangan janin," tuturnya.

Adapun kandungan yang membahayakan, seperti golongan Benzoyl Peroxide, Tretinoin, Retinol, Clindamycin, Salicylic Acid, Glycolic Acid (lebih dari 27%), Hydroquinone, Oxybenzone, Octocrylene, Octisalate, dan Hydrogen Peroxide.

Dia menuturkan, menggunakan bahan dasar alami memang lebih baik karena kulit akan menyerap apa pun yang menempel di permukaannya, dan sebagian akan masuk ke pembuluh darah.

"Walau tidak semua kuman dan bahan kimia dapat menembus saringan plasenta, memilih yang mengandung bahan alami dan sudah terpercaya tentu akan jauh lebih aman," ungkap dr. Yusfa.

pada kulitnya, tapi ada juga yang tidak mengalaminya. Menurut dr. Yusfa, kondisi ini dipengaruhi karena adanya protein asing dari suami yang bersatu dalam pembentukan janin.

“Terkadang protein dari suami itu seperti alergen yang menyebabkan reaksi alergi bagi ibu hamil. Itu yang menyebabkan ada ibu hamil yang mengalami stretch marks yang luas, ada yang tidak sama sekali. Ada yang mengalami gatal pada usia kehamilan tertentu, tapi ada yang adem-adem saja. Dari survei yang pernah saya lakukan, hampir 38% ibu hamil mengalami stretch marks dengan gejala berat seperti meradang dan menghitam, dan ini tentunya sangat mengganggu,” ungkap dr. Yusfa.

Lebih lanjut dr. Yusfa menambahkan, untuk mengatasi masalah pada kulit, ibu hamil sebaiknya mandi minimal 2 kali sehari dengan sabun berpelembab, kemudian menggunakan moisturizer yang aman untuk ibu hamil secara rutin, dan kalau ada keluhan yang mengganggu, jangan ragu untuk berkonsutasi dengan dokter. Khusus untuk masalah stretch marks, dokter ramah ini mengatakan memang tidak bisa totally dicegah, hanya bisa diminimalisir. Misalkan dengan cara dipudarkan warnanya atau dihilangkan rasa gatalnya.

Tak bisa dipungkiri, ibu hamil memang memiliki risiko besar mengalami masalah kesehatan kulit. Bukan hanya pada masa kehamilan, melainkan juga berlanjut pada masa ketika menyusui. Munculnya masalah kulit selama kehamilan sering menjadi keluhan bagi mereka. Kondisi tersebut bisa saja membuat rasa percaya diri ibu hamil menurun.

Seperti dijelaskan oleh dr. Yusfa Rasyid, Sp.OG, MARS, masalah kesehatan kulit memang sering dialami oleh ibu hamil. Karena pada saat hamil dan menyusui ada perubahan hormonal, sistem imun, dan juga metabolisme pada ibu. Ini yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk, warna atau pigmentasi, dan juga struktur kulit.

"Faktor penyebabnya bermacam-macam, tapi secara garis besar karena hormonal, sistem imun, dan metabolisme. Masalahnya juga banyak, mulai dari rambut, kulit, kuku dan pembuluh darah. Selain itu ada yang fisiologis dan non fisiologis, seperti flare up penyakit, dan lain-lain,” kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang berpraktek di tiga rumah sakit, YPK Mandiri, Brawijaya Hospital Saharjo dan Hermina Jatinegara ini.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler