Amankah melakukan Pola Makan TRE Selama 10 Jam?

Selasa, 21 Januari 2020 – 04:29 WIB
Diet. Foto: Harvard Health

jpnn.com - Peneliti dari Salk Institute of Biological Sciences, California, melakukan penelitian mengenai pola makan yang disebut time-restricted eating (TRE). TRE diklaim bisa menurunkan berat badan dan mengendalikan gangguan metabolik dengan efektif.

Selain itu, ada temuan lain yang tidak kalah mengejutkan. Sebagian besar responden ternyata mengalami penurunan lingkar pinggang dan berat badan yang cukup kentara.

BACA JUGA: Ini Diet Terbaik Untuk Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Semua perubahan ini terjadi hanya dengan mengikuti jendela makan 10 jam tanpa aktivitas fisik tambahan.

Apakah TRE selama 10 jam adalah metode yang aman?

BACA JUGA: Benarkah Puasa Intermiten Bisa Bikin Kita Panjang Umur?

TRE selama 10 jam adalah metode yang efektif untuk menurunkan berat badan dan mengendalikan beberapa gangguan metabolik. Meski demikian, perlu diingat bahwa metode ini juga membuat Anda berpuasa selama 14 jam.

Berpuasa selama belasan jam mungkin tidak berdampak besar bagi orang-orang dengan gula darah, tekanan darah, dan kolesterol yang normal. Namun, bagi mereka yang memiliki gangguan metabolik, metode ini tentu perlu dilakukan dengan hati-hati.

BACA JUGA: Ingat! Tetap Utamakan Pola Makan Sehat Saat Berbuka Puasa

Berkonsultasilah dengan dokter bila Anda berminat menjalani TRE. Pastikan Anda tetap rutin meminum obat sesuai anjuran, baik di dalam maupun di luar jendela makan. Tidak lupa, lakukan aktivitas fisik secara rutin untuk menjaga kesehatan dan kebugaran Anda.

Sekitar 70 persen responden pada penelitian ini melanjutkan TRE selama setidaknya satu tahun. Selain merasa lebih sehat, banyak di antara mereka akhirnya bisa berhenti atau mengurangi obat yang dikonsumsi.

Secara keseluruhan, TRE selama 10 jam tidak hanya membantu Anda menurunkan berat badan, tapi juga mengendalikan gangguan metabolisme. Dengan penelitian dan pengembangan lebih lanjut, TRE mungkin saja dapat menjadi salah satu pola makan terbaik.(HelloSehat/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler