Amankan Bantuan, Guaido Nekat ke Perbatasan

Jumat, 22 Februari 2019 – 11:23 WIB
Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido. Foto: Al Jazeera

jpnn.com, KARAKAS - Pemimpin oposisi Juan Guaido menuju perbatasan Venezuela-Kolombia. Presiden interim yang diakui lebih dari 50 negara itu bakal berada di Kota Urena untuk memastikan bahwa bantuan AS bisa melewati barikade.

Sikapnya jelas menentang Nicolas Maduro yang menutup berbagai perbatasan Venezuela untuk memblokade bantuan tersebut.

BACA JUGA: Mati-matian Menghalangi Bantuan untuk Rakyat

Perjalanan tersebut dilakukan Guaido untuk menepati janji. Pekan lalu dia menyatakan bahwa bantuan yang saat ini tertahan di Cucuta, Kolombia, akan tiba ke Venezuela besok, Sabtu (23/2).

"Meski mereka mengacungkan senjata, kami tak akan takut," ujar dia seperti dilansir Daily Express.

BACA JUGA: Krisis Venezuela: Beli Pasta Gigi Saja Harus ke Luar Negeri

BACA JUGA: Mati-matian Menghalangi Bantuan untuk Rakyat

Ketua Partai Voluntad Popular itu menegaskan bahwa Maduro tak bisa menghalangi keinginan rakyat. Menurut dia, 300 ribu jiwa bisa terancam tewas jika bantuan pangan dan obat-obatan tak segera datang. Karena itu, kontainer yang menghalangi jalur Jembatan Tienditas harus segera ditarik.

BACA JUGA: Saudi Tarik Pasukan, Bantuan Kemanusiaan Kembali Masuk Yaman

Di sisi lain, kubu Maduro tak goyah. Selain menghalangi jalur darat Venezuela-Kolombia, penerus Hugo Chavez itu menutup perbatasan dengan beberapa pulau di wilayah Karibia. Lebih tepatnya, Aruba, Curacao, dan Bonaire.

Keputusan itu diambil setelah pulau-pulau tersebut menyatakan bersedia menampung stok bantuan kemanusiaan untuk Venezuela.

"Venezuela tidak hanya menutup perbatasan. Tapi, juga mengevaluasi hubungan bilateral kami," ujar Wakil Presiden Delcy Rodriguez sebagaimana dilansir Reuters.

BACA JUGA: Diam Mati Kelaparan, Melawan Dibantai Pasukan Pencabut Nyawa

Maduro menegaskan bahwa Venezuela tak butuh bantuan dari AS. Menurut dia, Rusia sudah bersedia memberikan 300 ton bantuan kemanusiaan.

Pria 56 tahun itu memang berusaha bertahan meski mendapat banyak tekanan. Di sisi internasional, kabinet Maduro sudah pincang. Selain AS, diplomat Venezuela di Kosta Rika sudah diganti orang kepercayaan Guaido.

Bahkan, satu lagi petinggi militer di luar negeri ikut membelot. Wakil Atase Militer Venezuela di PBB Kolonel Pedro Chirinos menyatakan sudah mengakui Guaido sebagai pemimpin sementara Venezuela. Pernyataan itu dibagikan melalui akun Twitter Penasihat Keamanan AS John Bolton.

"Saya mendukung agar transisi pemerintah yang dipimpin Juan Guaido bisa berjalan aman," ungkap Chirinos. (bil/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diam Mati Kelaparan, Melawan Dibantai Pasukan Pencabut Nyawa


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler