Amankan Listrik di Momen Iduladha, PLN Tetapkan Masa Siaga 3 Hari

Minggu, 16 Juni 2024 – 07:25 WIB
Ilustrasi - Petugas PLN bersiaga memasang "uninterruptible power supply" (UPS) sebagai pasokan cadangan untuk memastikan listrik aman di lokasi-lokasi vital selama masa siaga Idul Adha 1445 Hijriah. ANTARA/HO-PLN

jpnn.com - JAKARTA - PT PLN (Persero) memastikan keamanan pasokan listrik menghadapi momen perayaan Iduladha 1445 Hijriah. PLN telah menetapkan masa siaga selama tiga hari, 16-18 Juni 2024, untuk memastikan sistem kelistrikan aman menghadapi perayaan Iduladha.

Menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasojo, pihaknya telah meningkatkan keandalan sistem kelistrikan dengan melakukan asesmen dan pemeliharaan secara menyeluruh pada instalasi pembangkitan, transmisi, dan distribusi.

BACA JUGA: Permintaan Tinggi, Stok Besek Bambu di Semarang Mulai Menipis Menjelang Iduladha

"Dalam menghadapi momen Iduladha 1445 Hijriah, PLN akan bersiaga penuh sampai tanggal 18 Juni untuk memastikan keamanan pasokan listrik. Upaya ini kami lakukan agar perayaan Idul Adha di Indonesia dapat berlangsung dengan khidmat dan penuh kebahagiaan," kata Darmawan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (15/6).

Dia melanjutkan bahwa PLN memproyeksikan beban puncak Iduladha pada 17 Juni 2024 sebesar 38.270 megawatt (MW) dengan daya mampu pasok 51.931 MW.

BACA JUGA: PLN Indonesia Power Suplai Kebutuhan Listrik di Ambon dengan Pembangkit Apung

PLN menyebut daya mampu pasok tersebut didukung kecukupan pasokan energi primer untuk pembangkit.

Tercatat, stok rata-rata batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali) ialah 20,67 hari operasi (HOP), Sumatera dan Kalimantan (Sumkal) sebesar 20,05 HOP serta Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (Sulmapana) sebesar 34,8 HOP.

BACA JUGA: PLN Icon Plus & PLN Wujudkan Telecommunication and Digital Centre di IKN

Kecukupan pasokan juga terlihat untuk energi primer jenis BBM dengan rata-rata pasokan antara 17,1-16,14 HOP. Untuk pasokan gas juga dalam kondisi aman menyesuaikan kebutuhan operasi sistem setiap regional.

"Selain memastikan keandalan sistem kelistrikan, PLN juga terus melakukan koordinasi dengan pihak pengamanan TNI dan Polri untuk mengamankan objek vital nasional yang telah ditetapkan pemerintah," ujar Darmawan.

Selama masa siaga, PLN akan menerjunkan sebanyak 81.591 personel untuk bersiaga di 2.765 posko se-Indonesia. Dengan perincian 15.594 personel pembangkit, 19.450 personel transmisi, 46.250 personel distribusi, dan 172 personel head-quarter.

Darmawan menjelaskan para personel siaga tersebut akan didukung dengan 3.756 mobil dan 3.318 motor operasional.

Selain itu, mereka juga dilengkapi material dan peralatan pendukung keandalan lain, yaitu 1.731 genset, 735 uninterruptible power supply (UPS), 1.206 unit gardu bergerak (UGB), 188 unit kabel bergerak (UKB), 395 crane, trafo mobil 19 unit, dan 33 emergency restoration system (ERS) standby.

"Semuanya dalam kondisi siaga untuk mengamankan lancarnya suplai listrik dan siaga untuk membantu masyarakat yang membutuhkan layanan kelistrikan," kata Darmawan.

Selain itu, PLN juga menyiagakan infrastruktur penunjang kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) bagi masyarakat yang hendak mudik atau liburan.

PLN mencatat telah menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sebanyak 1.420 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Bagi masyarakat yang hendak melakukan perjalanan mudik dengan menggunakan EV, kami telah siapkan 1.420 unit SPKLU yang tersebar di setiap rest area dan lokasi strategis di seluruh tanah air. Tiap SPKLU tersebut bisa dengan mudah ditemukan lewat Super Apps PLN Mobile," katanya. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler