Amankan Natal, Aparat Kerahkan Anjing Pelacak

Minggu, 25 Desember 2011 – 03:33 WIB

BOGOR - Misa malam Natal di Kota dan Kabupaten Bogor, berjalan aman dan lancarMeski sempat dikhawatirkan akan terjadi ancaman gangguan keamanan, namun secara umum tidak ditemukan potensi ke arah membahayakan.

Seluruh gereja berada di bawah pengawasan ketat petugas gabungan TNI-Polri

BACA JUGA: Jelang Natal, Pantura Masih Lancar

Sejumlah anjing pelacak pun dikerahkan untuk mengantisipasi adanya ancaman yang datang sebelum pelaksanaan misa
Seperti yang dilakukan POM TNI AU Lanud Atang Sendjaja (ATS) yang menggelar operasi bersih di dalam Gereja Santo Ignatius, Jalan Raya Semplak, Desa Semplakbarat, Kecamatam Kemang.

Dua ekor anjing pelacak dikerahkan untuk mencari benda-benda mencurigakan di dalam gereja

BACA JUGA: Polemik Pabrik Kapal, Ancam Pencaharian Ratusan Warga

Satu jam sebelum Misa digelar, satu peleton pasukan atau setara 30 orang, menyisir lokasi di dalam dan luar gereja
Bagian depan dan belakang bangunan disisir untuk memastikan keamanan gereja.

Komandan POM TNI AU Lanud ATS, Mayor Toni Setiawan mengatakan, pemeriksaan gereja bertujuan untuk memberi rasa aman kepada jemaat Gereja Ignatius yang melaksanakan ibadah

BACA JUGA: Minta Gaji, TKI Justru Disiksa Majikan

Diperkirakan sebanyak 1.000 jemaat mengikuti Misa malam Natal yang berasal dari berbagai wilayah Kota dan Kabupaten Bogor

“Kami sebar anggota di beberapa titik sekitar gereja, seperti pintu masuk, bagian belakang gereja dan tempat parkirPara tamu pun  tak luput dari pemeriksaan saat memasuki halamanSemuanya dilakukan demi kenyamanan jemaat,” ujarnya kepada Radar Bogor (JPNN Group), Sabtu (24/12).

Menurut Toni, pemeriksaan ini berdasarkan instruksi Panglima TNI terkait pengamanan Natal dan tahun baru“Kita ikuti instruksi yang ada sambil membantu masyarakat agar dapat menikmati masa liburan dengan tenang dan aman,” tuturnya.

Sementara itu, ribuan umat Kristiani melaksanakan Misa malam Natal di Gereja Katedral Kota BogorUntuk menampung jemaat, panitia menyediakan lahan parkir bagi jemaat di gedung DPRD Kota Bogor dan halaman bankHingga pukul 21:00, upacara kebaktian masih terus berjalan hingga tengah malam.

Wakapolres Bogor Kota, Kompol Irwansyah mengatakan, sebanyak 1.380 personel terdiri dari anggota gabungan dari kepolisian, TNI, DLLAJ, Satpol PP maupun unsur masyarakat dikerahkan untuk mengamankan 54 gereja, yang terdiri dari 2 gereja besar, 11 gereja sedang dan 41 gereja kecil.

"Kami mengerahkan dua pertiga kekuatan yakni 750 orang personel, sisanya 630 orang berasal dari unsur TNI, Brimob Kedung Halang, Satpol PP, DLLAJ, Pemadam Kebakaran, Kesehatan, pramuka, Orari, Polmas Raya dan PMI," katanya.

Terkait pengamanan Gereja GKI Yasmin, mantan Kabag Ops Polres Bogor Kota ini menambahkan, pihaknya tidak dalam kapasitas melarang atau mengijinkan“Pengamanan dilakukan seperti biasanyaNamun, akan ada penambahan dari Polda Jawa Barat sekitar satu satuan setingkat kompi (SSK) atau lebih,” imbuhnya.

Teka-teki dimana jemaat GKI Yasmin akan beribadah terkuak setelah Pemkot Bogor  memindahkan lokasi perayaan Natal jemaat GKI ke ruang Crysant, gedung Harmony Yasmin Center, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi GKI

“Dalam surat nomor 452.1/1946 yang dikeluarkan Kesbangpol, intinya kami dilarang beribadat di gereja yang sah, berdasarkan keputusan Mahkamah Agung dan rekomendasi Ombudsman RI," ujar Ketua Umum Majelis GKI Bapos Yasmin, pendeta Ujang Tanusaputera,
Kendati ada pelarangan, GKI menolak mempertimbangkan surat KesbangpolSebab, berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Khusus Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan yang dipimpin Deputi V Kemenkopolkam, tak ada opsi pemindahan lokasi peribadatan bagi jemaat GKI.

"Bahkan Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan menginstruksikan kepolisian agar Polres Bogor Kota dan Polda Jawa Barat memberikan pengamanan maksimal kepada jemaat GKI pada ibadah Natal nanti," bebernya.

Sebelumnya, Sekda Kota Bogor, Bambang Gunawan menegaskan pemkot tak akan merestui kegiatan ibadah Natal di Jalan Abdullah bin Muhammad Nuh.  Hal itu bertujuan untuk menjaga jemaat GKI Yasmin dari hal-hal yang tidak diinginkanPasalnya,  jika jemaat GKI Yasmin memaksakan untuk menggelar Natal di trotoar, maka akan memancing reaksi keras dari warga setempat dan beberapa ormas Islam lainnya“Hal itu yang ingin kami jagaApalagi, Kota Bogor sekarang telah menjadi pusat perhatian dunia internasional,” ujarnya(rur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Tarakan, 250 KK Tinggal di Hutan Lindung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler