jpnn.com, SURABAYA - Amar Bank terus mengalami pertumbuhan sejak 2014. Terbukti pada 2018, aset amar Bank sudah mencapai Rp 2 triliun atau terjadi peningkatan sebesar 10 kali lipat.
Hal ini menunjukan solidnya fondasi Amar Bank di tahun politik. Bagi Amar Bank, tahun politik di Indonesia ini tidak terlalu memengaruhi kinerjanya.
BACA JUGA: Amar Bank Wujudkan Lingkungan Kerja Inspiratif
Buktinya, Amar Bank pada Senin (1/4) lalu membuka kantor cabang di Wiyung, Surabaya Barat, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Secara umum, pebisnis berpendapat bahwa tahun politik akan membuat ekonomi mengalami pelambatan.
BACA JUGA: Melalui KTA Tunaiku, Amar Bank Kedepankan Kolaborasi dalam Layanan Fintech
Berdasarkan data dari OJK kredit industri perbankan di tahun 2019 diproyeksikan mengalami stagnansi dikisaran 12-13%.
“Dana Pihak Ketiga (DPK) Amar Bank telah mencapai lebih dari satu triliun rupiah pada Desember 2018. Dengan pembukaan Cabang Wiyung, kami harapkan akan mendorong peningkatan kinerja Bank di tahun 2019. Kami melihat potensi yang masih luas untuk digali pada segmen retail, sehingga kami fokus pada segmen ini," ujar Managing Director Amar Bank Vishal Tulsian.
BACA JUGA: Repnas dan Teater Pandora Ajak Masyarakat Damai Meski Beda Pilihan Politik
Pembukaan Kantor Cabang Wiyung juga untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan reputasi Amar Bank.
Dengan pembukaan cabang ini, maka Amar Bank memiliki lima jaringan kantor yang terdiri dari tiga Kantor Cabang (dua di Surabaya dan satu di Jakarta), satu Kantor Cabang Pembantu di Surabaya dan satu Kantor fungsional di Jakarta.
Dari hasil survey yang dilakukan Amar Bank, wilayah Wiyung mempunyai potensi pasar yang besar, sementara hanya terdapat delapan kantor cabang Bank yang rata-rata beroperasi di segmen pasar korporasi.
“Mengingat pangsa pasar existing Amar Bank ada di sektor perdagangan ritel, maka Amar Bank berkeyakinan bahwa pembukaan Kantor Cabang di Wiyung akan berdampak positif terhadap kinerja Bank. Selain telah didukung oleh pangsa pasar yang sudah ada juga ditunjang oleh potensi pangsa pasar baru segmen retail yang besar,” papar Anggrahini.
“Dari data kami, terlihat jelas ada kenaikan pinjaman dibanding tahun lalu. Karena itu bagi kami, tahun politik tidak mempengaruhi bisnis kami, yang memang fokus pada personal dan UMKM dengan produk Tunaiku, Tamara, deposito dan kredit UMKM,” imbuh Vishal.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat, Pemilu Bukan Ajang Mencari Musuh
Redaktur & Reporter : Yessy