JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berniat untuk mengambil alih perusahaan air PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Langkah ini diambil untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi seluruh warga Jakarta.
"Supaya DKI bisa lebih leluasa mengelola air, betul-betul untuk rakyat, untuk masyarakat. Bukan orientasi pada keuntungan, keuntungan, keuntungan," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/6).
Mayoritas saham perusahaan pengelola air bersih terbesar di Jakarta itu saat ini dikuasai perusahaan asal Perancis, Suez Environment sebesar 51 persen saham. Sementara sisanya dikuasai Astratel yang merupakan anak usaha dari Group Astra.
Jokowi mengaku telah bertemu dengan pihak Palyja dan menyampaikan niatnya. Namun, saat ini belum ada tanggapan yang jelas.
"Senyum-senyum, nggak tahu senyum kaget atau apa nggak ngerti. Tapi senyum-senyum," ungkap mantan Wali Kota Surakarta itu.
Menurut Jokowi, Pemprov DKI secara finansial sudah siap membeli saham dan mengelola Palyja. Ia juga mengaku tidak segan-segan untuk memaksa pemilik saham untuk menjualnya.
"Paksa supaya mau. Wong kita mau baik-baik kok. Kita ini mau baik-baik belinya. Mau nggak baik-baik, ga mau? Ah baru jurus kedua keluar," ujarnya.
Masih lanjut Jokowi, dirinya tidak pernah main-main dalam menjalankan tugasnya. Ia mengisyaratkan bahwa Palya akan tetap diambil alih oleh Pemprov DKI.
"Kalau saya ngomong nggak main-main. Kalau sudah prinsip saya nggak main-main. Mengenai minum es boleh guyonan, kalau yang prinsip, ndak," tegasnya. (dil/jpnn)
"Supaya DKI bisa lebih leluasa mengelola air, betul-betul untuk rakyat, untuk masyarakat. Bukan orientasi pada keuntungan, keuntungan, keuntungan," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/6).
Mayoritas saham perusahaan pengelola air bersih terbesar di Jakarta itu saat ini dikuasai perusahaan asal Perancis, Suez Environment sebesar 51 persen saham. Sementara sisanya dikuasai Astratel yang merupakan anak usaha dari Group Astra.
Jokowi mengaku telah bertemu dengan pihak Palyja dan menyampaikan niatnya. Namun, saat ini belum ada tanggapan yang jelas.
"Senyum-senyum, nggak tahu senyum kaget atau apa nggak ngerti. Tapi senyum-senyum," ungkap mantan Wali Kota Surakarta itu.
Menurut Jokowi, Pemprov DKI secara finansial sudah siap membeli saham dan mengelola Palyja. Ia juga mengaku tidak segan-segan untuk memaksa pemilik saham untuk menjualnya.
"Paksa supaya mau. Wong kita mau baik-baik kok. Kita ini mau baik-baik belinya. Mau nggak baik-baik, ga mau? Ah baru jurus kedua keluar," ujarnya.
Masih lanjut Jokowi, dirinya tidak pernah main-main dalam menjalankan tugasnya. Ia mengisyaratkan bahwa Palya akan tetap diambil alih oleh Pemprov DKI.
"Kalau saya ngomong nggak main-main. Kalau sudah prinsip saya nggak main-main. Mengenai minum es boleh guyonan, kalau yang prinsip, ndak," tegasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Minta Jokowi Kaji Ulang Penunjukan Kadis PU DKI Baru
Redaktur : Tim Redaksi