jpnn.com, SURABAYA - Mercedes-Benz memboyong sembilan jenis kendaraan niaga sekaligus ke pasar Indonesia.
Pabrikan asal Jerman tersebut memang berambisi menguasai pasar domestik di segmen kendaraan niaga.
BACA JUGA: Mercedez-Benz Boyong 19 Jagoan di GIIAS 2017
General Manager PT Hartono Raya Motor (HRM) Hartoyo Yuwono menyatakan, sembilan jenis kendaraan niaga itu mengisi semua segmen truk di Indonesia.
Pabrikan yang lebih dikenal dengan sebutan Mercy tersebut juga diuntungkan dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan peremajaan armada bagi kontraktor yang menggarap proyek pemerintah.
BACA JUGA: Intip Kehebatan New Mercedes-Benz GLA
’’Penggunaan truk tidak boleh lebih dari lima tahun. Bahan bakarnya minimal sudah harus Euro 3. Kebijakan itu cukup membantu penjualan kendaraan niaga karena pemenang tender harus melakukan peremajaan,’’ papar Hartoyo di Surabaya kemarin (22/8).
Meski sembilan jenis kendaraan niaga yang diboyong Mercy berstatus completely built-up (CBU), Hartoyo optimistis harganya mampu berkompetisi dengan pabrikan asal Jepang.
BACA JUGA: Penjualan Mobil Premium Hanya Naik 1 Persen
Alasannya, pada akhir Agustus ini, pihaknya merakit utuh (completely knocked-down) kendaraan-kendaraan tersebut di Indonesia.
’’Selama ini kami kalah dari pabrikan Jepang lantaran secara harga memang mahal. Namun, harga yang kami pasarkan saat ini sudah harga CKD,’’ terangnya.
Terdapat dua jenis produk dalam lini The Axor, yakni tractor head untuk penggunaan on road maupun off-road, serta rigid line-up untuk on road.
Mesin yang diusung lini The Axor adalah OM906 yang juga digunakan bus Mercy di Indonesia.
’’Mesin itu sudah teruji untuk kondisi jalan di Indonesia. Spare part-nya juga mudah dicari,’’ ujarnya.
Hartoyo menargetkan penjualan sembilan jenis kendaraan niaga tersebut mencapai 100 unit hingga akhir tahun.
Sebelum memperkenalkannya kepada publik, agen resmi Mercy itu mengantongi inden untuk 22 unit truk mixer Axor 2528 RMC.
Hartoyo juga telah menjajaki pembelian 50 unit traktor Axor 4028 T untuk pertambangan di Kalimantan Timur.
’’Harga batu bara mulai pulih. Banyak perusahaan yang mulai kembali melakukan aktivitas produksi. Hal ini juga cukup membantu penjualan kendaraan niaga,’’ katanya.
Pasar kendaraan niaga di Jatim menurun sebelas persen pada periode Januari–Juli 2017 (yoy).
Penjualan kendaraan niaga juga merosot dari 7.063 unit (Januari–Juli 2016) menjadi 6.292 unit (Januari–Juli 2017). (vir/c14/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mercedes-Benz Perkuat Layanan Purnajual
Redaktur & Reporter : Ragil