Amblas, Belasan Hektare Lahan Pertanian Sukaresmi-Cianjur Gagal Panen, Begini Kondisinya...

Rabu, 10 Februari 2021 – 15:32 WIB
Lahan pesawahan petani di Kampung Cipari, Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, mengalami pergerakan tanah, sehingga gagal panen karena kedalaman tanah amblas mencapai 3 meter. Foto: Antara

jpnn.com, CIANJUR - Sebanyak 13 hektar lahan pertanian yang sudah ditanami padi di Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, mengalami gagal panen.

Kepala Desa Rawabelut, Sarip Hidayat mengatakan, sebagian besar area pesawahan di wilayah tersebut mengalami pergerakan tanah, sehingga puluhan petani merugi hingga ratusan juta rupiah.

BACA JUGA: Bantah Gagal Panen di Food Estate Kalteng, Begini Kondisi Sebenarnya Kata Mentan

Saat ini kedalaman tanah yang amblas terus bertambah, tercatat hingga saat ini kedalaman pergerakan tanah mencapai tiga meter melanda perkampungan dan pesawahan.

"Sebagian besar sudah ditanami sejak dua bulan yang lalu, sehingga dapat dipastikan seluruh lahan pertanian mengalami gagal panen karena pergerakan tanah. Seharusnya menghasilkan belasan ton padi," kata Sarip, di Cianjur, Rabu (10/2).

BACA JUGA: 2.856 Hektate Sawah di Kudus Gagal Panen, Pemerintah Akan Bantu Klaim AUTP

Sarip menuturkan, lahan pertanian di wilayah tersebut terus berkurang karena pada 2017, pergerakan tanah yang menyebabkan delapan hektar sawah milik warga Kampung Cipari, amblas.

Area pesawahan tersebut, terletak di lereng bukit yang berselahan dengan perkampungan, Oleh karenanya menurut Sarip rawan terjadi pergerakan tanah dengan kedalaman mencapai tiga meter di masing-masing bidang sawah.

BACA JUGA: Terancam Gagal Panen, Kementan Ajak Petani Kotim Asuransikan Lahan

"Sebagian besar lahan pertanian di kampung kami, mengandalkan air tadah hujan, sehingga sulit untuk beralih dari menanam padi ke palawija," katanya.

Sementara Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan telah menugaskan kepala dinas pertanian, untuk meninjau langsung ke lokasi dan memberikan bantuan untuk petani. Dia menyebut berbagai upaya akan dilakukan pihaknya bersama dinas terkait agar pergerakan tanah tidak meluas.

"Namun saat ini tim dari dinas pertanian dan dinas terkait lainnya, tengah mendata apa saja yang dibutuhkan saat ini, termasuk mencari solusi agar pergerakan tanah tidak meluas," ujar Herman.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler