jpnn.com, AMBON - Ambon akan menjadi tuan rumah Konferensi Musik Internasional pada Oktober 2018 mendatang. Pada tahun depan, daerah yang berjuluk kota musik ini juga akan menjadi pelaksana Festival Musik Melanesia.
Berbagai kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Ambon untuk mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia ke-18 pada 2019 mendatang yang akan ditetapkan oleh UNESCO.
BACA JUGA: Hari Raya Nyepi Harus jadi Momentum Introspeksi Diri
"Oktober nanti diharapkan ada konferensi musik internasional di Kota Ambon yang akan dihadiri sekitar 90 negara. Semua ini kami dorong karena dituntut oleh Bekraf, sehingga pada 2019 Ambon menjadi kota musik dunia sudah terwujud," ucap Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.
Richard menyampaikan hal itu saat diskusi bertema “Sinergi DPR RI, Pemerintah RI, Pemkot Ambon dan Wartawan Parlemen Dalam Mewujudkan Ambon sebagai Kota Musik Dunia” di Ambon, Provinsi Maluku, Sabtu (17/3). Acara itu juga dibuka oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Plt Sekjen DPR Damayanti.
BACA JUGA: Ambon Layak Menjadi Kota Musik Dunia
Menurut Richard, dalam konferensi musik nasional yang baru saja digelar di Kota Ambon, musisi yang hadir lebih dari 300 orang. Mereka bertekad untuk mendukung penuh upaya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang telah memberikan perhatian luar biasa pada Maluku, khususnya Ambon.
"Bekraf berharap betul Kota Ambon bisa menjadi kota musik dengan pendekatan kreatif musik. Ada kesepakatan dari musisi, tahun depan akan dilaksanakan di kota ini Festifal Musik Melanesia. Seluruh negara-negara Melanisea akan hadir di kota ini," jelas Richard.
BACA JUGA: Ketua DPR Dukung Ambon sebagai Kota Musik Dunia
Pada forum itu, wali kota dua periode itu juga menyampaikan harapan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, agar di Ambon bisa dibangun sekolah musik. Namun, katanya, itu akan sangat tergantung pada persetujuan anggaran dari DPR.
Ketua DPR Bambang Soesatyo saat itu memuji kemajuan Kota Ambon dalam dunia musik sejak kota itu dicanangkan sebagai kota musik pada 2011. "Saya melihat sejak dicanangkan Ambon sebagai kota musik, luar biasa kemajuannya. Di bandara juga disambut musik. Paling tidak ada inovasi yang dilakukan untuk mewujudkan Ambon Kota Musik Dunia," ucap dia.
Terkait anggaran yang dirasa Pemkot Ambon masih kurang, Bamsoet mendorong agar Bekraf dan Kementerian Pariwisata menjadikan agenda musik di Ambon sebagai salah satu prioritas dalam kalender kegiatannya.
"Tentu orang ke Ambon tidak hanya sekadar musik, harus dibangun pariwisatanya, sehingga ada paket-paket wisata unggulan yang bisa dikunjungi" harap Bamsoet.(fat/boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Belum Terima Draf Rekomendasi Pansus
Redaktur : Boy
Reporter : Boy, M. Fathra Nazrul Islam