jpnn.com, WAY KANAN - Sebuah ambulans milik yayasan Budi Mulia Jakarta yang membawa jenazah terbalik di Kampung Banjarmasin Baradatu, Waykanan, Lampung, Kamis (31/10) malam sekitar pukul 21.00.
Ambulans nahas itu berangkat dari Bogor Jawa Barat mengangkut jenazah Windana, warga Kampung Waytuba yang wafat akibat serangan jantung.
BACA JUGA: Heboh Pria Mabuk Masuk RS Mengaku Dokter, Sempat Periksa Semua Pasien, Ya Ampun...
Dari informasi yang diperoleh radarlampung.co.id, saat tiba di kampung Banjarmasin, ambulans menabrak pembatas jalan. “Kontur jalan di lokasi kejadian tikungan tajam. Ambulans menabrak pembatas jalan dan terbalik,” kata Sahdana, anggota DPRD Waykanan yang juga tokoh masyarakat Waytuba, Jumat (1/11).
Di dalam mobil tersebut selain jenazah Windana juga terdapat empat orang lainnya. Yakni Okta (istri Windana), Rohani (rekan kerja Windana) dan Ukar (putera Windana) serta sopir ambulans bernama Afrizal. Seluruh penumpang mengalami luka akibat peristiwa itu.
BACA JUGA: Berita Duka, Mahasiswi Keperawatan Fiwi Angraini Meninggal Dunia dengan Tragis
“Namun Jumat (1/11) sekitar pukul 07.30 pagi jenazah Windana sudah tiba di kampung Waytuba dan dikebumikan setelah sebelumnya disalatkan,” kata Sahdana.
Kasatlantas Polres Waykanan AKP Jafril menyatakan, sampai saat ini ambulans nahas tersebut diamankan di Polres Waykanan. “Semua korban mengalami luka tetapi hanya luka ringan,” katanya.
BACA JUGA: Berita Duka, Inta Ferin Meninggal Dunia, Jasad Mahasiswi PGRI Itu Mengapung di Sungai
Menurut Jafril, penyebab kecelakaan diduga pengemudi belum menguasai rute jalan. Namun, melaju dalam kecepatan tinggi. Akibatnya, pengemudi tidak bisa menguasai kendaraan dan terbalik.
Afrizal, pengemudi kendaran menyatakan, saat peristiwa lakalantas terjadi dirinya tidak dalam kondisi mengantuk. Namun, ketika tiba di tikungan tiba-tiba kemudi mobil bergerak dan akhirnya mobil terbalik.
“Saat itu saya lagi ngobrol. Tiba-tiba kemudi terpelintir dan kami terbalik. Bersyukur hanya luka ringan,” katanya. (sah/wdi)
Redaktur & Reporter : Budi