Amerika Memuji Penghancuran Senjata Kimia Suriah

Senin, 07 Oktober 2013 – 17:43 WIB

jpnn.com - NEWYORK--Pemerintah Amerika Serikat memuji rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad karena mematuhi kesepakatan tentang pemusnahan senjata kimianya. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS John Kerry setelah pemantau internasional mengatakan pemusnahan senjata kimia Suriah telah dimulai.

Misi pemusnahan senjata kimia Suriah sendiri dibentuk di bawah resolusi PBB yang lolos setelah kesepakatan antara Rusia dan AS. Resolusi itu menyusul kemarahan Amerika Serikat dan sekutunya, terhadap serangan senjata kimia di dekat Damaskus pada Agustus.

BACA JUGA: Presiden Argentina Alami Pembekuan di Otak

"Proses ini telah dimulai dalam waktu singkat dan kami sangat menghargai kerja sama Rusia serta kepatuhan Suriah," kata Kerry setelah berbicara dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di sela-sela pertemuan APEC seperti dilansir BBC, Senin (7/10).

"Saya merasa fakta bahwa senjata dimusnahkan dalam waktu seminggu pasca resolusi PBB adalah hal yang sangat penting. Menurut saya hal ini adalah sesuatu yang baik dari rezim Assad dan kami menyambut permulaan yang baik ini," tambahnya.

BACA JUGA: Netsle Menang Sengketa Lawan Cadbury

Penghancuran senjata kimia Suriah diawasi tim dari Organisasi Pencegahan Senjata Kimia (OPCW). Tim perlucutan senjata internasional mengawasi pemusnahan senjata kimia Suriah dan mesin yang digunakan untuk memproduksi senjata kimia.

Pemerintah Suriah dilaporkan telah menyatakan terdapat 20 lokasi senjata kimia yang ada di negara itu. Suriah memberikan rincian senjata kimia kepada OPCW bulan lalu berlandaskan kesepakatan antara Rusia dan Amerika Serikat.

BACA JUGA: Empat Tentara NATO Tewas Diranjau Taliban

Berdasarkan kesepakatan, kemampuan senjata kimia Suriah harus dilumpuhkan sebelum pertengahan tahun 2014 untuk mencegah intervensi militer ke Suriah oleh AS dan sekutunya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Reality Show Berhadiah Perjalanan ke Angkasa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler