Amerika Punya Rp 572,8 Kuadriliun untuk Negara Berkembang, Indonesia Bisa Kebagian

Selasa, 14 Desember 2021 – 16:21 WIB
Uang dalam bentuk dolar AS (USD) dan rupiah (Rp). Foto/ilustrasi: Arsip jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat mempromosikan inisiatif Build Back Better World (B3W), yaitu kemitraan global untuk membantu memenuhi kebutuhan infrastruktur senilai 40 triliun dolar (sekitar Rp 572,8 kuadriliun) di negara-negara berkembang yang terdampak pandemi COVID-19.

Inisiatif yang diluncurkan oleh Presiden Joe Biden dalam KTT G7 Juli lalu itu bertujuan menciptakan kerja sama yang didorong oleh nilai-nilai, standar tinggi, dan transparansi guna membantu pendanaan proyek-proyek infrastruktur di negara berkembang.

BACA JUGA: Olimpiade Musim Dingin 2022: China Kecewa Amerika Bawa Politik ke Arena Olahraga

“(Inisiatif ini) meningkatkan nilai dan standar kami untuk mewujudkan pendekatan yang lebih berkelanjutan dan beragam dalam pemulihan ekonomi pasca-COVID, sekaligus untuk memajukan pertumbuhan, stabilitas, dan inklusivitas di Indo-Pasifik,” kata Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Kim dalam pembukaan The 9th US-Indonesia Investment Summit yang berlangsung secara virtual pada Senin.

Melalui B3W, AS dan mitra-mitranya akan berkoordinasi untuk memobilisasi modal dari sektor swasta untuk pembangunan di empat bidang yang difokuskan, yaitu iklim, kesehatan dan ketahanan kesehatan, teknologi digital, serta kesetaraan gender.

BACA JUGA: Amerika Usik Presiden Nikaragua, Taiwan Berduka, China Makin Jemawa

Dalam konteks hubungan bilateral AS-Indonesia, Kim berpendapat bahwa kedua negara masih memiliki banyak potensi kerja sama perdagangan dan investasi yang belum terealisasi.

AS sendiri menargetkan peningkatan perdagangan bilateral hingga dua kali lipat dari nilai yang tercatat saat ini sebesar 11,52 miliar dolar AS (sekitar Rp 165 triliun) pada periode Januari-Oktober 2021.

BACA JUGA: Kepada Amerika, Jokowi Sampaikan Keinginan Terlibat di Industri Kesehatan

“Pasti ada beberapa tantangan serius, tetapi saya yakin kita bisa melakukannya. Dan pemulihan pasca-COVID akan memberikan peluang untuk meningkatkan hubungan kita ke depan,” tutur Kim.

Sementara dalam hal investasi, Kim menyoroti pentingnya Indonesia memiliki kebijakan yang memastikan stabilitas dan transparansi bagi para investor.

“Di sektor energi misalnya, investor sedang menunggu keputusan Presiden (Indonesia) tentang energi terbarukan untuk lebih memberikan kejelasan tentang energi terbarukan secara spesifik,” ujar dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kedua negara telah menciptakan momentum besar untuk memperkuat kerja sama bilateral, di antaranya melalui pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden RI Joko Widodo di sela-sela konferensi iklim COP26 di Glasgow bulan lalu, serta lewat kunjungan Menlu AS Antony Blinken ke Jakarta pada 13-14 Desember 2021.

AS juga bersiap untuk berpartisipasi aktif selama keketuaan Indonesia di G20 tahun depan.

“Jadi dengan momentum positif ini saya yakin bahwa bersama-sama kita akan beralih dari COVID ke pemulihan yang lebih luas. Upaya kolektif untuk inisiatif seperti B3W juga akan mendorong ekonomi dan banyak kerja sama lain di masa datang,” kata Kim. (ant/dil/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler