Amerika Serikat Dukung Presidensi G20 Indonesia dan Perkuat Kerja Sama Ekonomi

Jumat, 28 Oktober 2022 – 15:04 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) bersama Assistant to the President for National Security Affairs (APNSA) Amerika Serikat Jake Sullivan pada Senin (24/10). Foto: Humas Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Pertemuan bilateral antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Assistant to the President for National Security Affairs (APNSA) Amerika Serikat Jake Sullivan dilakukan secara tatap muka pada Senin (24/10).

Pertemuan tersebut turut dihadiri menteri perindustrian, Duta Besar RI di Washington DC, dan Deputi Kerja sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian.

BACA JUGA: Ini Sederet Kerja Sama Indonesia dan Korea Selatan selama 50 Tahun Hubungan Bilateral

Pertemuan bilateral berlangsung secara akrab dan konstruktif dengan membahas sejumlah topik, antara lain, mengenai dukungan AS terhadap Presidensi G20 Indonesia, inisiasi penyelenggaraan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII), dan tindak lanjut Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).

“Indonesia menyambut baik dukungan AS terhadap hasil-hasil yang akan dicapai Presidensi G20 Indonesia dalam penyelenggaraan KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022,” ujar Menko Airlangga.

BACA JUGA: Perkuat Kerja sama Ekonomi Bilateral, PM Singapura Terima Menko Airlangga di Istana Singapura

Kedua negara mengharapkan outcome positif atas penyelenggaraan KTT di tengah-tengah tantangan dinamika situasi global saat ini. 

“Isu ekonomi global seharusnya menjadi vocal point pada Presidensi G20 Indonesia,” kata APNSA Sullivan.

BACA JUGA: Pemerintah Amerika Serikat Tekor USD 60 Juta Gegara Web Palsu Buatan WNI

Diskusi konstruktif juga mengiringi minat dan kepentingan kedua negara untuk bekerja sama dalam kemitraan investasi dan pembangunan infrastruktur dalam skema PGII. 

Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Juni tahun ini dikabarkan menggelontorkan pendanaan yang mencapai nilai USD 600 miliar untuk pembiayaan investasi dan infrastruktur di berbagai negara.

Berbagai wacana tentang proyek transisi energi berbasis teknologi turut mewarnai pembicaraan Menko Airlangga dan APNSA Sullivan, antara lain, percepatan transisi energi ramah lingkungan dan sumber-sumber potensial energi terbarukan lainnya. 

“Kami memandang perlunya kerja sama dalam penerapan teknologi mutakhir yang ramah lingkungan, pengembangan industri berbasis teknologi untuk mendukung transformasi digital, dan pembangunan pembangkit listrik dalam kawasan ekonomi hijau,” tegas Menko Airlangga.

Sebelum menutup pertemuan, pembicaraan masih berlanjut dengan potensi kerja sama dalam isu konektivitas. 

“AS terbuka untuk membicarakan peningkatan kerja sama dalam perhubungan udara antara Indonesia dan AS, untuk mendukung mobilitas dan people to people connection,” ujar APNSA Sullivan.

Pertemuan tersebut dimanfaatkan Menko Perekonomian untuk menyampaikan potensi Indonesia dalam rantai pasok global. 

“Indonesia memiliki sumber daya yang berkualitas yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen industri esensial dalam rantai pasok global,” demikian ucap Airlangga.

Menko Airlangga dan APNSA Sullivan sepakat menugaskan pejabat masing-masing agar segera menindaklanjuti hasil-hasil pembicaraan pada pembahasan di level teknis. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler