jpnn.com, ALASKA - Inspektur keamanan Amerika Serikat tengah menyelidiki penyebab kecelakaan helikopter di lereng gunung di Alaska yang menewaskan miliarder Petr Kellner, orang terkaya di Republik Ceko dan pendiri grup investasi PPF saat wisata ski di akhir pekan.
Pria berusia 56 itu termasuk di antara lima orang yang tewas pada Sabtu (27/3) ketika helikopter menabrak lereng yang tertutup salju di Pegunungan Chugach dekat Gletser Knik, sekitar 64 kilometer timur laut Anchorage.
BACA JUGA: Pilpres Ukraina: Pilih Miliarder atau Pelawak
Seorang penyintas yang berhasil selamat dari kecelakaan David Horvath sudah mulai stabil di rumah sakit.
Kellner yang kerap menghindari perhatian publik adalah bagian dari kelompok yang melakukan tur heli-ski sebelum kecelakaan itu.
BACA JUGA: Kekayaan Menurun, Miliarder Hong Kong Ajak Warga Akhiri Unjuk Rasa
Menurut juru bicara Tordrillo Mountain Lodge, Kellner sering menjadi tamu di penginapannya sejak 2012.
Pihak berwenang melakukan pencarian pada Sabtu malam setelah helikopter itu dilaporkan terlambat untuk dikembalikan. Beberapa saat kemudian puing-puing helikopter ditemukan.
BACA JUGA: Stres Karantina Corona, Miliarder Steve Bing Lompat Bebas dari Lantai 27
Lalu pada Minggu (28/3), sejumlah mayat korban kecelakaan ditemukan.
"Tim Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) menemukan bahwa helikopter Airbus AS350B3 jatuh sekitar 4,5 meter di bawah garis punggung bukit dan meluncur 274 meter ke bawah lereng sebelum berhenti," kata juru NTSB Eric Weiss seperti yang dilansir dari ABC News, Selasa (30/3).
Anggota NTSB Tom Chapman mengatakan bahwa dalam pengarahan di Washington hari Senin, penyelidik belum mewawancarai korban.
"Daerah itu sangat terjal, baik dalam hal medan dan kondisi cuaca," kata Chapman.
Berdasarkan Forbes, Kellner adalah tokoh yang menjulang tinggi di era pasca-komunis Republik Ceko. Diperkirakan Kellner mengumpulkan kekayaan hingga USD 17,5 miliar.
Pemilik saham sebesar 98,9 persen di perusahaan PPF itu menduduki peringkat ke-68 sebagai orang terkaya di dunia dalam daftar Forbes tahun 2020. (ABC News/mcr9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih