Amerika Tegaskan Tak Ada Jalan Pintas untuk Ukraina Jadi Anggota NATO

Minggu, 18 Juni 2023 – 20:24 WIB
Presiden Joe Biden akan kembali ke Washington setelah menghadiri KTT G-7 di Jepang. (Reuters: Leah Millis)

jpnn.com, WASHINGTON DC - Meski sudah menghabiskan miliaran dolar untuk bantuan, Amerika Serikat rupanya tetap menolak memberikan satu hal yang paling diinginkan Ukraina: Keanggotaan NATO.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Sabtu (17/6) mengatakan tidak ada kemudahan khusus bagi Ukraina.

BACA JUGA: Jokowi Sebut Bakal Panggil Prabowo Bahas Proposal Damai Rusia-Ukraina

Negara Eropa Timur tersebut harus memenuhi standar yang sama dengan negara yang lain terkait keanggotaannya di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Biden menyatakan itu guna menjawab pertanyaan wartawan sebelum naik ke pesawat menuju Pennsylvania.

BACA JUGA: Usulan Prabowo Soal Perdamaian Rusia-Ukraina Disorot Dunia, Pengamat Singgung Sosok Bung Karno

Saat ditanya apakah AS akan memfasilitasi keanggotaan Ukraina di NATO, Biden menjawab: "Tidak. Karena mereka harus memenuhi standar yang sama. Jadi saya tidak akan membuatnya lebih mudah."

Biden juga mengatakan bahwa Ukraina telah menunjukkan kemampuannya untuk berkoordinasi secara militer, sambil mempertanyakan integritas militernya.

BACA JUGA: Ide Prabowo untuk Rusia-Ukraina Dinilai Jelas dan Terukur

"Saya pikir mereka telah melakukan segala sesuatu yang berkaitan dengan menunjukkan kemampuan berkoordinasi secara militer, tapi ada permasalahan terkait apakah sistem mereka aman? Apakah tidak dapat dikorupsi? Apakah itu memenuhi semua standar yang dilakukan semua pihak, semua negara lain lakukan di NATO? Saya pikir iya. Menurut saya bisa. Namun tidak otomatis," katanya.

Mengenai pengerahan senjata taktis nuklir Rusia di Belarus, Biden menegaskan kembali bahwa itu "sama sekali tidak bertanggung jawab."

Saat ditanya tentang kunjungan yang akan dilakukan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke China untuk mengurangi ketegangan antara kedua negara, Biden menjawab: "China memiliki beberapa masalah sah yang tidak ada hubungannya dengan Amerika Serikat."

Ia menyiratkan bahwa kunjungan diplomatik itu dapat berkontribusi pada mencairnya ketegangan AS-China.

"Saya kira kepemimpinan China tidak tahu di mana (balon) itu, apa yang ada di dalamnya, dan apa yang terjadi," katanya lebih lanjut, mengacu pada balon yang dijatuhkan AS pada awal Februari.

AS mengklaim balon tersebut digunakan oleh China untuk spionase.

"Menurut saya ini lebih memalukan daripada yang disengaja. Dalam beberapa bulan ke depan, saya ingin bertemu dengan (Presiden China) Xi lagi dan mendiskusikan area yang dapat kita sepakati serta perbedaan kita," kata Biden. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler