Amien: Jangan Sampai Papua Seperti Timtim

Kamis, 28 Februari 2013 – 05:39 WIB
JAKARTA - Bekas Ketua MPR RI, Amien Rais  mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk lebih memikirkan bangsa terutam persoalan Papua yang maikin genting. Itu lebih baik dibanding  memikirkan partainya. Pasalnya, saat ini Papua sudah  mengusulkan pada Dewan Perserikatan  Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melakukan referendum.

"Salah satu persoalan bangsa yang hingga kini masih terus memanas adalah peristiwa Papua. Kasus tersebut harus segera dituntaskan, karena berpotensi menghancurkan kedaulatan bangsa. Baiknya persoalan Papua jadi prioritas," ujar Amien saat membuka acara Rapat Kordinasi  Nasional Bidang Instruktur dan Perkaderan di kantor DPP PAN, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (27/2).

Amien juga menilai kasus kekerasan yang terjadi di Papua merupakan peringatan bagi pemerintah Indonesia untuk segera mencarikan jalan keluar menyelesaikan permasalahan di Papua. Karena menurutnya, perkembangan yang terjadi di Papua sudah amat mengkhawatirkan.
 
"Patriotisme kita sudah kehilangan arah, Papua sudah jauh perkembangannya, terjadi baku tembak antar anak bangsa, eksploitasi oleh PT Freeport yang makin parah, tapi pemerintah pusat seolah tidak paham masalahnya. Tolong dipikirkan jangan dibiarkan berlarut-larut," ujar Amien.

Menurut Amien, persoalan masa depan Papua sudah sangat memprihatinkan. Bahkan masalah Papua sudah menarik perhatian dunia. Berbagai jaringan ke luar negeri telah dibuat bagi warga Papua yang hendak keluar dari NKRI.

"Kawan-kawan kita yang ingin membebaskan Papua itu kelihatannya sudah menang secara diplomatik dengan membuat jaringan intelektual melalui kampus dunia dan juga sudah mendaftarkan untuk referendum ke PBB," tutur Amien.

Karena itu, harus segera dicarikan solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan di Papua. Solusi tersebut, lanjutnya, bukanlah dengan menggunakan jalan kekerasan atau cara-cara militer yang faktanya hanya akan membuat konflik makin memanjang.

"Intinya NKRI harus utuh, jadi pengalaman referendum ala Timtim tidak boleh terulang, atau mengundang unsur asing seperti di Aceh juga malah akan membuat ribut dari pada solusi," tukasnya.

Amien menegaskan, penanganan Papua itu diperlukan dialog antar-masyarakat tanpa melibatkan asing. Sebab akan terulang kembali seperti Aceh dan Timor Timur yang lepas dari NKRI.

"Jadi kita tidak boleh terlambat. Solusinya bukan militer. Tapi dengan pemecahan yang  dialogis yang setara dengan anak bangsa dicari yang sebaik-baiknya. Jadi pengalaman referendum ala Timtim tidak boleh kita ulangi. Apalagi sampai mengudang unsur asing seperti Aceh malah membuat ribut dari pada kejernihan," pungkasnya.

Seperti diketahui,  Kamis (21/2) lalu terjadi insiden baku tembak di Papua yang menewaskan 12 orang, terdiri dari 4 warga sipil dan 8 anggota TNI. Penembakan terjadi di Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya dan di Distrik Sinai oleh kelompok tak dikenal. (dms)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Lebih Berpengalaman soal Revolusi Dibanding Reformasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler