Amir Anggap Bentuk LP Tanjung Gusta Salah Rancangan

Jumat, 19 Juli 2013 – 01:01 WIB
JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin mengakui bahwa masih cukup banyak kekurangan di lembaga pemasyarakatan (lapas). Terutama dalam desain bentuk bangunan lapas.

Menurutnya, setiap lapas memiliki desain yang berbeda, salah satunya Lapas Tanjung Gusta, Sumatera Utara. Akibat perbedaan itu, kantor administrasi yang berdekatan dengan sel pun menjadi mudah diserang napi.

"Seperti di Kerobokan (Bali, red) dulu. Walau ada peristiwa, napi tidak bisa terlalu mendekat kantor administrasi. Beda dengan di Tanjung Gusta. Sekat blok hunian dan kantor agak lemah. Pagar kurang tinggi," ujar Amir di Jakarta, Kamis, (18/7).

Menurut Amir, dengan adanya kekurangan itu maka pihaknya akan membuat desain lapas baru yang dapat mencegah kekacauan seperti di Tanjung Gusta terulang kembali. Selain itu, kata dia, lapas juga kekurangan sipir. Namun, belum aada kebijakannya atas pembagian sipir nantinya.

Menurut Amir, salah satu penyebab overcapacity di lapas adalah karena jumlah napi maupun tahanan kasus narkoba yang lebih banyak dibanding kasus lain. Padahal, kata dia, tak semua napi kasus narkoba itu perlu ditempatkan di dalam penjara, melainkan di tempat rehabilitasi.

Jika jumlah napi dapat diatur, Amir yakin jumlah sipir akan seimbang untuk menjaga lapas. "Saya sudah komunikasi dengan Menkes dan BNN untuk buka sal rehabilitasi. Selama ini rehabilitasi tugas umum BNN. Saya kira itu sangat menolong," tandas Amir.(flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengaku Salah Galang Dana, Yusuf Mansur Minta Maaf

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler