jpnn.com, ANKARA - Pemerintah Turki mengklaim bahwa 350 ribu pengungsi Suriah telah kembali secara sukarela ke negara mereka. Namun, Amnesty International menyebut pernyataan tersebut sebagai kebohongan besar.
Menurut organisasi HAM tersebut, Jumat (25/10), para pengungsi dipaksa kembali ke Suriah. Polisi juga memaksa para pengungsi meneken pernyataan bahwa mereka pulang dengan suka rela.
BACA JUGA: Turki Desak Amerika Tangkap Pimpinan Milisi Kurdi
Amnesty mengecam tindakan pemerintah Turki tersebut. Pasalnya, wilayah Suriah yang berbatasan dengan Turki masih menjadi medan pertempuran.
"Pada kenyataannya, Turki telah menempatkan nyawa para pengungsi dalam bahaya yang sangat serius dengan memaksa mereka kembali ke zona perang," tulis pihak Amnesty seperti dikutip Reuters.
BACA JUGA: Iran Kecam Pembangunan Pos Militer Turki di Suriah
Saat ini ada sekitar 3,6 juta pengungsi Suriah di Turki. Beberapa sudah mengungsi di wilayah tersebut sejak perang saudara pertama kali pecah di Suriah delapan tahun lalu.
Belakangan ini, pemerintah Turki mulai mendapat tekanan dari masyarakat yang merasa terusik oleh kehadiran para pengungsi tersebut. Karena itu, Ankara berencana merelokasi sekitar 2 juta pengungsi ke Zona Aman di Suriah bagian utara.
BACA JUGA: Langgar Kesepakatan, Pasukan Turki dan Kurdi Kembali Terlibat Baku Tembak
Amnesty mengakui Turki sangat berjasa karena menampung jutaan pengungsi Suriah. Namun, hal itu tidak membenarkan tindakan mereka mengirim ribuan pengungsi ke zona konflik aktif. (reuters/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil