jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Amran Sulaeman mengungkapkan ada hikmah dari kenaikan cabai 160.000 per kg. Pasalnya, setelah menangkap kartel yang menimbun, dan yang menangkap adalah dari Reskrim kepolisian, dampaknya adalah harga cabai langsung turun 40.000 per kg.
“Akhirnya kami laporkan ke presiden bahwa polri yang berhasil menurunkan harga. Ternyata sepak terjang polri-lah berhasil menurunkan harga dan ini patut kita apresiasi,” kata Mentan Amran di Jakarta, Rabu (5/7).
BACA JUGA: Aceng Fikri: Sejak Umur 7 Tahun, Baru Lebaran 2017 Stok Pangan Cukup dan Harga Stabil
Menurut Amran, semua persoalan harga ini ada di middleman (tengkulak/kartel). Merekalah yang mengambil margin profit sangat besar.
Ia menyebutkan ada 150 juta petani Indonesia, tetapi menikmati profit hanya Rp 100 triliun. Sedangkan ada 400 ribu pedagang yang menikmati keuntungan sektor pertanian Rp 123 triliun.
BACA JUGA: Disparitas Harga Beras jadi Fokus Satgas Pangan
“Untuk itu, kami sudah berkoordinasi dengan Polri untuk lakukan pengecekan stok pangan di gudang-gudang utama dan 50 persen stok jika disebar maka harga akan tetap stabil,” katanya.
Kepala polisi Republik Indonesia, Tito Karnavian dalam sambutannya menyampaikan penghargaan kepada seluruh jajaran Polri di seluruh Indonesia dan instansi yang terkait dalam upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan di masyarakat.
BACA JUGA: Sebelas Satgas Pangan Polri Terima Penghargaan dari Mentan
Menurut Tito, Satgas Pangan tidak akan berhenti, akan tetap konsisten. Jadi tidak hanya sebatas Ramadan maupun Idulfitri.
“Untuk itu akan ada operasi berikutnya, akan ada evaluasi rutin, dan di akhir nanti akan ada penilaian bagi yang berprestasi dan tidak berprestasi,” kata Tito.
Kabareskrim Aridono Sukmanto mengatakan dalam pelaksanaan Tupoksi Satgas Pangan, pihaknya membuat Satgas-satgas kecil untuk semua komoditi dan barang-barang penting termasuk pangan pokok.
“Inilah satgas-satgas kecil yang melakukan investigasi yang membantu mengendalikan ketersedian pangan di lapangan. Dan setelah lebaran ini, Satgas Pangan akan tetap berjalan jadi tidak hanya sebatas ramadan dan Idulfitri,” katanya.
Atas arahan Presiden Jokowi, di awal Mei 2017 Satgas Pangan dibentuk oleh Kepolisian Republik Indonesia dan dalam operasionalnya melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Badan Urusan Logistik, Kementerian Dalam Negeri dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Satgas pangan memiliki tugas dan tanggung jawab yang tegas, yaitu mengamankan keberadaan stok pangan, menstabilkan harga dan perangi Kartel Pangan.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raker dengan Menteri Amran, DPD Apresiasi Kinerja Pertanian
Redaktur & Reporter : Friederich