jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menunjuk Andi Amran Sulaiman menjadi menteri pertanian (mentan).
Amran dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/10).
BACA JUGA: Ini Alasan Presiden Meneken Impor Beras 2 Juta Ton, Oalah
Amran mengatakan akan menekan kuota impor beras setelah dilantik menjadi mentan oleh Presiden Jokowi.
Amran akan berfokus mengembangkan produksi pertanian, terutama beras, untuk menekan kuota impor di masa jabatannya yang kurang dari satu tahun.
BACA JUGA: Setelah Dilantik, Amran Sulaiman: Alam Menyambut Kami dengan Baik
“Fokus pangan padi dan jagung, ini penting sekali. Impor ini 3,5 juta beras, kami menekan dahulu kembali ke titik nol. Insyaallah masuk swasembada kembali,” kata Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) seusai dilantik oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (25/10).
Meski masa jabatannya di Kabinet Indonesia Maju (KIM) kurang dari satu tahun, Amran optimistis target penurunan impor beras tersebut bisa terwujud. Sebab, dahulu Indonesia pernah menjadi negara swasembada beras.
BACA JUGA: Amran Sulaiman Temui Jokowi di Istana, Bahas Ekonomi dan Pertanian, Kode Menterikah?
“Bisa, karena dahulu swasembada semua, teman-teman. Aku hanya bagian kecil dari pertanian. Pak Wamen, Pak Dirjen ini hebat-hebat, percaya deh ini berubah semudah membalikkan telapak tangan,” ungkap Amran Sulaiman.
Dia juga menjawab soal ancaman penurunan produksi beras akibat El Nino.
Menurutnya, ancaman El Nino pada 2015 lalu lebih tinggi dibandingkan tahun ini.
Namun, katanya, Indonesia berhasil mengatasinya, bahkan bisa swasembada beras hingga 2017.
Sementara itu, Amran mengungkap bahwa penunjukannya sebagai mentan menggantikan Syahrul Yasin Limpo, baru disampaikan pada Selasa (24/10) sore. Kemudian, pada pelantikan di Istana Negara Rabu (25/10) pagi, Presiden Jokowi berpesan kepadanya agar meningkatkan produksi pangan terutama beras.
“Ke sini (Jakarta) baru kemarin sore jam 5. Dan itulah presiden kita, aku ditanya, aku bingung. Sempat ketemu Pak Wamentan jam 2. Kesimpulannya setiap detik adalah takdir, takdir sudah ditentukan dan tidak usah kita bergeming kepada takdir. Biarkan takdir berputar pada orbitnya,” papar Amran.
Lebih lanjut Amran juga menepis bahwa pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Negara pada September lalu untuk membahas penunjukannya sebagai mentan.
Para pertemuan bulan lalu itu, kata Amran, hanya membahas masalah ekonomi Indonesia secara menyeluruh, potensi sumber daya alam (SDA) khususnya di Indonesia bagian timur. “Kami membahas masalah ekonomi Indonesia. Kami membahas potensi SDA khususnya Indonesia timur,” pungkas Amran Sulaiman. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi