jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Djuanda, Gotfridus Goris Seran menyebut Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) potensial untuk Ganjar Pranowo.
Hal ini lantaran menteri andalan dan kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut memiliki banyak bekal jika diusung sebagai calon orang nomor dua pada kontestasi demokrasi mendatang.
BACA JUGA: Erick Thohir Lahir dari Aspirasi Masyarakat dan Jadi Cawapres Potensial
Seran mengatakan bekal pertama yang dimiliki oleh Erick Thohir adalah elektabilitas cawapres. Ketum PSSI itu diketahui memiliki elektabilitas tinggi sebagai cawapres berdasarkan hasil berbagai lembaga survei.
“Pertama, pertimbangan elektabilitas. Sejumlah survei menunjukkan bahwa Erick Thohir memiliki elektabilitas tertinggi jika dibandingkan dengan beberapa figur potensial lain,” kata Seran kepada wartawan, Senin (3/7).
BACA JUGA: Erick Thohir Disebut Pemimpin Nasional yang Religius dan Makin Kuat Diusung Cawapres
Selain memiliki elektabilitas yang tinggi, Seran menjelaskan Erick Thohir merupakan sosok yang memiliki kapabilitas mumpuni sebagai seorang pemimpin.
Menurutnya, cawapres dalam Pemilu 2024 harus mempunyai kemampuan yang mumpuni sehingga bisa menjadi pasangan yang paripurna ketika disandingkan dengan capres.
BACA JUGA: Soal Cawapres 2024, Erick Thohir: Saya Tegak Lurus Sama Pak Jokowi
“Kedua, pertimbangan kapabilitas kandidat (candidate-oriented). Figur yang diusung parpol atau koalisi sebagai cawapres dalam Pemilu 2024 mesti mempunyai kemampuan yang mumpuni sehingga dapat menjadi pasangan yang paripurna ketika disandingkan dengan capres,” kata Seran.
Seran menekankan jika Erick Thohir adalah sosok cawapres potensial yang lahir dari aspirasi masyarakat. Dukungan masyarakat ini lahir berkat kerja nyata yang telah dilakukan oleh Eks Presiden Inter Milan tersebut di Kementerian BUMN dan PSSI.
“Erick Thohir sebagai cawapres potensial lahir dari aspirasi masyarakat karena rekam jejak dan keberhasilannya di BUMN dan persepakbolaan, ditambah lagi bukan kader partai, dan kapabel sebagai profesional,” kata Seran.
Ketiga, yang paling penting menurut Seran yaitu, Erick Thohir bisa memainkan peran dalam hal geostrategi. Mengingat Anggota Kehormatan Banser NU ini adalah pemimpin yang memiliki darah Sumatera yakni Lampung.
Geostrategi ini tidak hanya memainkan peran dalam pemenangan elektoral bersama Ganjar Pranowo namun jika pemerataan pembangunan jika diberikan amanah oleh masyarakat sebagai pemimpin nasional selanjutnya.
“Ketiga, pertimbangan geostrategi. Isu politik pembangunan (issue-oriented) turut diperhatikan dalam menentukan figur cawapres. Figur cawapres yang mempunyai visi untuk memeratakan pembangunan nasional, dan berorientasi luar Pulau Jawa, sehingga tidak terjadi disparitas regional,” ujar Seran.
“Erick Thohir yang mempunyai pengalaman profesional bisa memainkan peran geostrategi itu,” imbuhnya.
Lalu, Seran menambahkan Erick Thohir yang merupakan pemimpin luar Jawa memiliki peran sebagai penyeimbang. Penyeimbang pembangunan ketika nanti diberikan amanah sebagai pemimpin agar kebijakan pemerintah tidak terlalu jawa sentris.
“Pertimbangan cawapres demikian akan mempunyai kekuatan penyeimbang, dan kekuatan penyeimbang ini berasal dari figur yang mampu menaikkan dukungan elektoral dari luar Jawa,” kata Seran.
Maka dari itu, Seran menyimpulkan dengan berbagai bekal yang dimiliki oleh Erick Thohir, dia cocok untuk disandingkan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Terakhir, Erick Thohir juga merupakan sosok profesional yang tidak terikat dengan partai sehingga bisa mengkonsolidasikan kepentingan para parpol pengusung.
“Kapabilitas kandidat ini menjadi kekuatan Erick Thohir dalam kontestasi presidensial. Di samping, partai koalisi membutuhkan sosok yang bisa mengawinkan hubungan koalisi parpol pengusung (solidarity maker),” kata Seran. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Elektabilitas Cawapres Erick Thohir Terbukti Teratas
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan