jpnn.com, JAKARTA - Tidak hanya remaja dan dewasa yang terharu ketika menonton film Miracle In Cell No 7.
Anak-anak pun banyak yang ikut terharu saat menonton film yang dibintangi Vino G Bastian itu.
BACA JUGA: Keren, Film Miracle In Cell No 7 Tembus 3 Juta Lebih Penonton dalam 11 Hari
Dalam video di akun Instagram @amw903, tampak seorang anak tak bisa menahan tangis hingga tetap duduk usai film berakhir. Beberapa anak lain mencoba menenanngkan dan menguatkan.
Video itu pun mendapat tanggapan dari Psikolog Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Jane Cindy Linardi, M.Psi, Psi.
BACA JUGA: Penonton Miracle In Cell No 7 Tembus 2 Juta Lebih, Vino G Bastian Bilang Begini
Dia mengatakan film umumnya memang melibatkan emosi dari setiap karakter. Dari segi penceritaan, penonton dibawa masuk untuk mengenal karakter-karakternya terlebih dahulu.
Hal ini memudahkan penonton membangun “empati” terhadap tokoh-tokoh, turut merasakan emosi dari tokoh-tokoh tersebut.
BACA JUGA: Kerap Gagal Menyanyikan Lagunya Sendiri, Keisya Levronka Sampai Datangi Psikolog
"Untuk anak-anak yang menangis dan memeluk orang tuanya setelah menonton, artinya mereka punya kepekaan emosi yang baik," kata Jane Cindy.
Menurut Cindy, anak-anak yang menangis adalah sebuah kewajaran, artinya mereka bisa “berempati” dengan tokoh dalam film dan ikut merasakan kesedihan.
"Bisa juga nanti orang tua-orang tua yang ajak anaknya nonton, tanyakan ke anak, apa yang mereka rasakan setelah nonton film tersebut, nanti bisa digali lebih dalam," tegasnya.
Dia pun turut memuji akting Vino yang berperan sebagai Dodo, seorang ayah dengan kondisi khusus.
"Vino bisa deliver karakter Dodo sebagai individu disabilitas intelektual dengan sangat baik. Hal ini bisa membantu masyarakat awam untuk lebih aware dengan kondisi disabilitas intelektual," paparnya.
Dalam film Miracle In Cell No 7, kata Jane, juga menggambarkan soal konsep anak mengasuh orang tua.
"Pada adegan Kartika (anak Dodo) menyiapkan bekal, handuk, dan baju ganti untuk bapaknya bekerja, kemudian mengingatkan ayahnya untuk makan," tuturnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh