Anak-Anak Trump Lebih Merepotkan ketimbang Punya Obama

Rabu, 23 Agustus 2017 – 06:15 WIB
Anak-anak Donald Trump: Donald Jr (paling kiri), Ivanka, Eric, Tiffany dan Barron (tengah). Foto: ABC News

jpnn.com, WASHINGTON - Keluarga Donald Trump benar-benar membawa petaka bagi Secret Service. Tak hanya menyebabkan anggaran jebol, keluarga sang presiden juga menguras habis energi para agen yang mengawal mereka.

Bahkan dua putri Barack Obama yang masih ABG jauh lebih mudah dikawal ketimbang empat anak Trump yang sudah berusia dewasa.

BACA JUGA: Trump dan Keluarganya Bikin Anggaran Secret Service Jebol

”Mengawal Eric, Don Jr., Ivanka, dan Tiffany jauh lebih melelahkan dan mahal ketimbang mengawal Malia dan Sasha,” ungkap salah seorang agen SS yang merahasiakan namanya kepada USA Today.

Sebagai perbandingan, putra tertua Trump, Donald Jr berusia 39 tahun dan sudah berkeluarga. Adiknya, Ivanka (36) dan Eric (31) juga sudah berkeluarga. Tiffany (23) adalah satu-satunya anak Trump yang sudah dewasa namun belum menikah.

BACA JUGA: Kunjungan Obama ke Yogyakarta Mulai Berdampak ke Pariwisata

Sementara Malia dan Sasha bisa dibilang tumbuh dewasa di Gedung Putih. Ketika Obama pertama kali terpilih sebagai presiden 2009 silam, keduanya masih berusia 11 dan 8 tahun.

Menurut laporan USA Today, keempat anak Trump yang sudah dewasa meminta pengawalan SS tiap kali melakukan perjalanan bisnis. Terutama perjalanan bisnis ke mancanegara.

BACA JUGA: Pilihan Obama Tepat, Prambanan Jadi Favorit Wisatawan Libur Lebaran

Saat ini ada 42 orang yang keamanannya menjadi tanggung jawab SS. Pada era Barack Obama, SS punya 31 klien yang harus selalu dikawal.

Parahnya, SS juga terpaksa membuat agen-agennya lembur. Sebagai kompensasi, seharusnya para agen SS yang bekerja lebih lama dari jam kerja itu mendapatkan uang lembur.

Sayangnya, dana untuk membayar lembur sekitar 1.100 agen bakal habis pada September. Setelah itu, para agen bisa jadi tidak akan mendapatkan uang lembur lagi.

”Untuk mencari jalan keluar dari masalah serius ini, kami telah bekerja sama dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri, pemerintah, dan Kongres AS. Kami harap segera ada solusi legislatif agar masalah seperti ini tidak perlu kami hadapi lagi,” kata Direktur Secret Service Randolph Ailes. (AFP/Reuters/CNN/hep/c6/any/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Djarot Puji Obama Setinggi Langit


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler