jpnn.com - SIAU – Banyak pelamar asli daerah yang ikut seleksi CPNS Sitaro (Manado) bersedih. Sambil memperhatikan daftar pengumuman kelulusan yang ditempel di kantor BKD Sitaro, wajah mereka murung dan mata berkaca-kaca. Mereka amat kecewa karena tidak lulus menjadi abdi negara.
“Tidak apa-apa. Yang penting sudah berusaha. Nanti ikut lagi tahun depan,” ungkap sejumlah pelamar asal Ulu Siau, untuk menghibur diri, kemarin.
BACA JUGA: Kios Terbakar, Kaget, Meninggal
Dari 156 pelamar yang lulus, diperkirakan tidak sampai 50 pelamar anak Sitaro yang terakomodir. Bahkan kabarnya, sejumlah pelamar keluarga pejabat juga ikut gugur. Kepala BKD Sitaro Drs Alfianus Marthin tidak membantah kalau anak daerah yang lulus cukup minim. Ditanya perbandingan lulus antara pelamar luar dan anak daerah, dirinya tidak ingin jawab spesifik.
“Tapi anak Sitaro yang lulus tergolong lumayan. Di formasi seperti PGSD, hampir separuh pelamar Sitaro lulus,” kata Marthin.
BACA JUGA: Sambut Tahun Baru, Pendaki Serbu Lawu
Ia mengaku mengerti dengan harapan warga Sitaro yang ingin putra-putri daerah diakomodir menjadi CPNS. Kendati begitu, kompetensi juga harus mendukung untuk itu. “Kita dasarkan kelulusan pada kompetensi, bukan dari mana pelamar berasal,” ungkapnya.
Hasil seleksi CPNS ini, dikatakan Marthin, menjadi pelajaran penting bagi anak daerah agar senantiasa meningkatkan kemampuannya. “Sehingga di seleksi mendatang, bisa lulus,” ujarnya.
BACA JUGA: Hirup Gas Beracun, Empat Tewas di Pabrik Gula
Di banding daerah lain, pengumuman kelulusan CPNS Sitaro terbilang sangat transparan. Nama-nama yang lulus dan tidak lulus dicantumkan dengan nilai ujian. “Dengan begitu, pelamar bisa tahu persis letak gugur di mana,” pungkas eks Kepala Dikpora ini. (ctr-05)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DAMRI Sukses Uji Coba Rute Ijen
Redaktur : Tim Redaksi