Anak Buah Anies Baswedan Butuh Waktu 6 Jam untuk Atasi Banjir, Sabar Ya

Jumat, 04 Desember 2020 – 05:49 WIB
Banjir Jakarta. dok. JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Warga Kota Jakarta Selatan harus sedikit bersabar ketika terjadi banjir di wilayah mereka. Pasalnya, anak buah Gubernur Anies Baswedan butuh waktu setidaknya enam jam untuk menangani genangan.

"Kita berharap bisa menyelesaikan genangan itu dalam enam jam, sudah surut," kata Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali di Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan, Kamis.

BACA JUGA: 5 Kontak Erat Anies Baswedan Positif COVID-19, Anak Buah: Mereka Tertulari Bersama-sama

Marullah menyebutkan, berbagai persiapan dilakukan untuk mengantisipasi banjir di musim penghujan tahun ini.

Mulai dari pengerukan saluran air dan waduk di sejumlah wilayah, serta program gerebek lumpur di kali.

BACA JUGA: Aktivitas Gubernur Anies Saat Isolasi Mandiri, yang Sabar, Pak

Upaya lainnya membentuk Kampung Siaga Bencana salah satunya di Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran sebagai percontohan.

Dengan segala upaya yang dilakukan, lanjut Marullah, hal utama diharapkan adalah bencana tidak datang dan memastikan warga selamat ketika bencana terjadi.

BACA JUGA: Serangan Baru Ferdinand kepada Anies Baswedan, dari Banjir hingga Utang

"Ketika terjadi genangan, kita berharap bisa menyelesaikan genangan itu dalam enam jam surut, setelah air tidak mengalir lagi ke lokasi," kata Marullah.

Upaya lainnya adalah pengerahan penyedot air agar genangan dan banjir yang terjadi di sejumlah wilayah dapat tertangani dalam enam jam.

Ia mencontohkan penanganan banjir di Kampung Lubang, Kelurahan Pengadegan sudah disediakan dua pompa air.

Namun, lanjut dia, pompa tersebut memiliki kapasitas 750 liter per detik. Sementara untuk penanganan yang cepat membutuhkan pompa dengan kapasitas 2.500 liter per detik.

"Kalau itu bisa ditambahkan mudah-mudah bisa mempercepat penyedotan, karena kapasitas pompa yang ada saat ini 750 liter per detik, dua pompa yang satu kapasitas 500 liter per detik dan satu laginya 250 liter per detik," katanya.

Selain mengandalkan pompa dari Sudin Sumber Daya Air (SDA), Pemkot Jakarta Selatan juga menyiagakan pompa dari Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar).

"Damkar juga membantu ini semua penyedotan dan penyemprotan," kata Marullah.

Marullah menambahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memberikan arahan kepada masing-masing daerah agar mengetahui apa yang dibutuhkan oleh wilayahnya dalam mengantisipasi banjir di musim hujan.

Aparat kelurahan dan kecamatan diminta mendata apa saja yang dibutuhkan warga terkait siaga, tanggap dan galang.

"Pada simulasi tadi, sudah melihat mulai dari kesiapan petugas, peralatan pendukung sampai ada kebutuhan-kebutuhan tertentu yang disiapkan oleh pelaksana penanggulangan banjir," kata Marullah.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menginstruksikan seluruh jajarannya agar mewaspadai banjir dampak dari fenomena alam La Nina.

Anies berpesan apabila terjadi banjir, maka genangan bisa surut dalam waktu enam jam. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler