Anak Buah Dituntut 2,5 Tahun, Hartati Enggan Berkomentar

Jumat, 19 Oktober 2012 – 11:31 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini menjadwalkan  pemeriksaan terhadap tersangka kasus dugaan suap kepengurusan hak guna usaha perkebunan kelapa sawit di Buol, Sulawesi Tengah, Siti Hartati Murdaya Poo, pada Jumat (19/10). Begitu tiba dengan mobil tahanan berwarna hitam, Hartati yang memakai baju tahanan KPK berwarna putih dan baju serta syal warna abu-abu langsung masuk ke Gedung KPK. Ia pun tak menjawab ketika ditanya soal vonis anak buahnya, Yani dan Gondo yang divonis 2,5 tahun penjara di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

"Saya masuk dulu ya. Kabar saya baik, terimakasih," ujar Hartati sambil tersenyum saat ditanya kabar kesehatannya oleh awak media.

Seperti yang diketahui, dua anak buah pengusaha Siti Hartati Murdaya, Gondo Sudjono dan Yani Ansori dituntut hukuman penjara selama 2,5 tahun dan denda Rp50 juta subsider tiga bulan kurungan.

Menurut jaksa, Gondo terbukti melanggar ketentuan dalam pasal 5 ayat (1) huruf a Undang-Undang (UU) No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No.20/2001 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Selaku Direktur Operasional PT Hartati Inti Plantation (HIP), Gondo dianggap terbukti memberikan suap atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara yaitu Bupati Buol, Amran Batalipu.

Menurut jaksa, dia memberi atau menjanjikan uang senilai Rp3 miliar kepada Bupati Buol bersama-sama dengan Siti Hartati Murdaya selaku Dirut HIP dan PT Cipta Cakra Murdaya (CCM), Kepala Perwakilan PT HIP di Sulawesi Tengah Yani Ansori, Direktur Operasional PT HIP dan Totok Lestiyo, Direktur dan Financial Controller PT HIP Arim.

Jaksa juga mengenakan tuntutan hukuman yang sama kepada Yani Ansori, pidana penjara selama 2,5 tahun dan denda Rp50 juta subsider tiga bulan kurungan karena melanggar ketentuan yang sama.

Yani terlibat dalam pemberian uang suap Rp3 miliar kepada Bupati Buol agar dia merekomendasikan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) tidak menerbitkan sertifikat Hak Guna Usaha kepada PT Sonokeling Buana milik anak Artalyta Suryani yang lahannya ada dalam izin lokasi PT HIP.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nurhayati Harapkan KPK Bongkar Pemain Banggar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler